Bisnis.com, JAKARTA--Bank Indonesia memprediksi bank sentral Amerika Serikat akan menaikkan suku bunga acuannya pada Juni 2017.
Juda Agung, Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, mengatakan Juni 2017 merupakan peningkatan suku bunga acuan The Fed yang pertama pada tahun ini. Secara keseluruhan tahun, Fed Fund Rate diperkirakan akan naik dua kali masing-masing 25 basis poin.
"Sementara ini peluang tertinggi masih di Juni. Sekitar 25 basis poin, tidak mungkin langsung 50 basis poin," katanya, di Jakarta, Junat (27/1/2017).
Sebelumnya, Ekonom PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede mengatakan secara keseluruhan, kebijakan fiskal AS yang ekspansif akan mendorong kenaikan inflasi sehingga akan mendorong berlanjutnya normalisasi kebijkan suku bunga The Fed pada tahun ini dengan ekspektasi kenaikan sekitar 50-75 basis poin.
Capital flight dari negara Emerging Market juga akan mendorong penguatan mata uang dollar AS terhadap sebagian besar mata uang dunia. Namun demikian, meskipun ada potensi arus dana keluar dari pasar negara berkembang, dia meyakini menjaga iklim investasi dan memperkuat fundamental ekonomi harus dilakukan mengingat kepemilikan asing pada SUN dan saham yang relatif besar.
“Otoritas moneter perlu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah serta kebijakan moneter yg relatif ketat,” ujarnya