Bisnis.com, MATARAM -- Nusa Tenggara Barat optimistis bisa menjadi sentra produksi bawang putih nasional, mengingat 48% produksi bawang putih nasional disumbang oleh NTB.
Manager Pengembangan UMKM Bank Indonesia Ni Nyoman Sariani mengatakan dalam rangka swasembada bawang putih tahun 2019 Sembalun di Lombok Timur ditetapkan sebagai sentra bibit bawang putih nasional dengan penanaman pada periode September-Oktober 2017 seluas 2.000 hektare.
"Sembalun pernah mencapai puncak kejayaannya pada tahun 80-an, mengalami penurunan produksi seiring tingginya penggunaan unsur kimia dalam bercocok tanam. Hal tersebutlah yang menjadi fokus Bank Indonesia untuk mengembalikan kembali kejayaan bawang putih Sembalun," ujar Nyoman di Mataram, Selasa (11/7/2017).
Salah satu upaya yang dilakukan adalah pengenalan metode total organik kepada para petani bawang putih di Sembalun. Bank Indonesia bersama Pemkab Lombok Timur. Pakar pertanian organik yakni Prof. Dr. Ir. Sobir dari Institut Pertanian Bogor dan Dr. Bagus Kukuh dari Balitsa Bandung diminta untuk memberikan pengetahuan secara lengkap terkait metode tanam total organik tersebut.
Dengan menerapkan metode total organik, diharapkan mampu memberikan manfaat positif bagi kesehatan manusia maupun hara tanah. Selain itu, konsep total organik juga dianggap ramah lingkungan karena menggunakan pupuk organik dari pengolahan limbah maupun kotoran hewan sehingga limbah yang ada juga memiliki nilai tambah.
Prof. Sobir dalam paparannya menekankan pentingnya bercocok tanam dengan cara yang sehat sehingga turut mendukung kesehatan masyarakat. Sobir juga menyampaikan bahwa untuk meningkatan produktivitas bawang putih organik dapat dilakukan melalui penguatan kelompok dan perbaikan teknik budidayanya. Varietas benih pun harus dipilih secara selektif agar menunjang kualitas umbi bawang.
Baca Juga
Pada kesempatan yang sama, Dr. Bagus mengingatkan bahwa untuk mencapai tingkat produksi tinggi pola pengairan harus diperhatikan, karena bawang putih membutuhkan pasokan air dari penanaman sampai dengan menjelang panen.
Bagus juga menggarisbawahi terkait pengendalian hama secara preventif, dimana pengendalian hama tidak dilakukan pada saat terserang hama namun dilakukan jauh sebelumnya dengan jalan penentuan waktu tanam. Pengendalian hama dengan menggunakan tanaman border berup jagung secara rapat, dipandang menjadi salah satu solusi yang cukup efektif.
Selain melaksanakan acara sosialisasi, Tim Bank Indonesia juga meninjau langsung kondisi lahan tanam seluas 1,1 hektare yang digunakan sebagai demplot penanaman bawang putih. Bank Indonesia meyakini bahwa apabila hal ini dilaksanakan secara konsisten dan tepat prosedur, maka bukan tidak mungkin kejayaan bawang putih di Sembalun akan terwujud.