Bisnis.com, JAKARTA-- Meski bisnis media, termasuk media cetak, tengah mengalami penurunan kinerja tapi Bisnis Indonesia Group tetap optimistis dengan konsisten menjadi media spesialis.
Presiden Direktur Bisnis Indonesia Lulu Terianto mengatakan koran Bisnis Indonesia menjadi referensi bagi para pelanggan, termasuk para pemimpin perusahaan, terhadap dunia ekonomi. Salah satunya karena Bisnis Indonesia bukanlah koran umum, tapi memfokuskan diri pada sektor ekonomi.
"Kami yakin pembaca Bisnis Indonesia akan setia karena kami berbeda dengan yang lain," ujar Lulu ketika membuka Halalbihalal dan Agency Award Bisnis Indonesia 2017 di Hotel Novotel Mangga Dua, Kamis (13/7/2017).
Dengan tema Tumbuh dan Sejahtera Bersama Bisnis Indonesia, Bisnis Indonesia mengajak para agen untuk bertumbuh bersama. Salah satunya adalah dengan membuka titik-titik distribusi baru.
Potensi pertumbuhan pelanggan diyakini tetap ada, salah satunya dengan terus bermunculannya proyek-proyek properti baru di berbagai daerah.
Deputi Direktur Pemasaran Bisnis Indonesia Asep Mh Mulyana merujuk data Serikat Perusahaan Pers (SPS) yang menyebutkan dalam 6 tahun terakhir terjadi penurunan oplah surat kabar nasional secara signifikan. Pada 2011, jumlah oplah masih berkisar 9 juta lebih. Namun, pada 2016 angkanya menyusut 11% menjadi sekitar 8 juta.
"Tetapi, kami melihat masih ada peluang. Kami masih optimistis," tutur dia.
Selain terus meningkatkan kualitas konten berita, Asep menyatakan Bisnis Indonesia akan mempertajam program-program pemasaran dan memperbaiki pola pemasaran.
Dalam acara tersebut, Bisnis Indonesia mengundang 146 agen koran dari berbagai wilayah.