Bisnis.com, JAKARTA--Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menginginkan divestasi 51% saham PT Freeport Indonesia (PTFI) tuntas dilakukan pada 2021 atau persis ketika Kontrak Karya (KK) pertambangan PTFI usai.
Usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kenegaraan Sekjen Partai Komunis Vietnam Phu Trong, Rabu (23/8/2017), Luhut menyebutkan proses negosiasi antara Pemerintah dan PTFI memasuki tahap pembahasan skema perpajakan.
Dia mengatakan, Pemerintah tetap pada posisi semula yakni PTFI harus melakukan divestasi dan membangun smelter.
"Memang kita mau mereka harus [divestasi] 51%. Kita sih mau 2021 sudah selesai semua, kita sudah mayoritas. Masak gak boleh? Kemudian smelter harus dibangun," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan.
Luhut memaparkan, secara prinsipil sejatinya Pemerintah tidak berkeberatan dengan usulan PTFI yang menginginkan skema pajak nail down. Pasalnya, dia menuturkan kecenderungan tarif PPh Indonesia turun.
"Dia maunya nail down, artinya pajak itu sama terus. Sebenarnya kita juga gak keberatan, wong kecenderungan pajak kita akan turun kok. Tapi sekarang lagi dibicarakan mengenai kewajiban ke daerah dan sebagainya. Sekarang lagi dihitung," ujarnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan tetap bersikukuh bahwa PT Freeport Indonesia telah sepakat untuk melakukan divestasi sebesar 51%.
Pernyataan ini sekaligus merespons bantahan Juru Bicara PTFI Riza Pratama yang menyebutkan perseroan belum memutuskan apapun terkait divestasi.
Berbicara usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima delegasi Sekjen Partai Komunis Vietnam, Rabu (23/8/2017), Jonan mengatakan divestasi merupakan salah satu poin yang wajib dipenuhi PTFI untuk mendapatkan perpanjangan kontrak.
"Freeport kan mau bicara nanti akhir bulan ini supaya bisa selesai. Kalau nanti kita terima, ya itu salah satu syaratnya harus divestasi. Kalau gak, ya gak kita terima. Kalau pengertian saya ya [PTFI] sepakat. Saya ketemunya [CEO Freeport McMoran] Richard Adkerson ya, kalau yang lebih junior dari itu kayaknya gak perlu ya. Tulis itu, tulis" kata Jonan di Kompleks Istana Kepresidenan.