Bisnis.com, JAKARTA--Bersamaan dengan peringatan ke-50 berdirinya ASEAN, MarkPlus, Inc. dan Philip Kotler Center for ASEAN Marketing menggelar The 3rd ASEAN Marketing Summit 2017.
ASEAN merupakan kawasan yang terus tumbuh dan berkembang, sehingga patut diperhitungkan sebagai poros kekuatan ekonomi baru. Wilayah ini mewakili 6,2% PDB dunia pada 2016 dengan nilai total US$2,55 triliun.
Dengan tema ASEAN & Indonesia: New Opportunities from the East, ASEAN Marketing Summit (AMS) 2017 menjadi ajang untuk mempertemukan para akademisi dan praktisi dari berbagai latar belakang industri serta perusahaan. Chairman MarkPlus Hermawan Kartajaya mengatakan ASEAN dimulai dari Government to Government (G2G), dilanjutkan dengan Business to Business (B2B) melalui kerja sama ekonomi, People to People (P2P) dengan semangat sosial dan budaya, dan terakhir Marketeers to Marketeers (M2M).
"AMS ditujukan sebagai wadah bagi para marketeers di ASEAN untuk membahas isu aktual di sektor pemasaran," ujar dia, Kamis (7/9/2017).
Terdapat 8 asosiasi internasional yang hadir yakni Asia Marketing Federation, China Council for the Promotion of International Trade, Marketing Association of Cambodia, Indonesia Marketing Association, Institute of Marketing Malaysia, Myanmar Marketing Society, Phillipine Marketing Association, Marketing Institute of Singapore, Marketing Association of Thailand, dan Vietnam Marketing Association.
AMS 2017 juga bersamaan dengan peringatan ke-20 kerja sama ASEAN Plus Three, yakni antara negara-negara ASEAN dengan China, Jepang, dan Korea Selatan. Ketiga negara ini disebut sangat tertarik untuk berinvestasi di Asia Tenggara.
Sekretaris Jenderal ASEAN Le Luong Minh menuturkan ASEAN telah berkontribusi besar terhadap pembangunan ekonomi, serta menjaga stabilitas dan kesejahteraan regional.