Bisnis.com, JAKARTA - Kegagalan pemerintah daerah menata transportasi umum ditambah munculnya transportasi dalam jaringan (daring) dinilai menjadi penyebab munculnya kegaduhan saat ini.
Akademisi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno mengatakan masyarakat menginginkan layanan transportasi umum mampu menjangkau kawasan permukiman dan angkutan umum daring menawarkan hal itu.
"Kegagalan menata transportasi umum di daerah telah menimbulkan kegaduhan sekarang, karena muncul transportasi umum daring," ujarnya di Jakarta pada Jumat (13/10/2017).
Dia menilai saat ini kebutuhan layanan transportasi yang dekat dengan permukiman masyarakat lambat diantisipasi pemerintah. Oleh karena itu, di mengimbau perlu ada perubahan orientasi dalam membangun transportasi umum.
Bisnis transportasi umum yang selama ini menggunakan sistem setoran haru berganti menjadi pembelian layanan. "Bukan lagi berorientasi pada pendapatan, tapi pada pengguna. Rute menyesuaikan dengan kebutuhan publik."
Dia menambahkan rute-rute transportasi umum harus menjangkau masyarakat yang berada di area permukiman.
Dalam mewujudkan hal itu, Djoko menilai yang menjadi kendala adalah program transportasi umum tidak mendatangkan profit. Program tersebut, ujarnya hanya mendatangkan benefit.
Dengan demikian, ujarnya, kurang disukai oleh kepala daerah. Para pemerintah daerah, dia mengatakan lebih suka dengan program membangun jalan yang jelas menghadirkan profit dalam jangka pendek. "Kendalanya, program transportasi umum tidak mendatangkan profit, tapi benefit."