Bisnis.com, SEMARANG - Dalam kurun waktu dua tahun belakangan ini, nilai ekspor ikan segar yang dikirim menuju Korea Selatan (Korsel) terus meroket.
Bahkan, pada tahun ini aktivitas pengiriman ikan segar berbagai jenis menuju Negeri Ginseng itu hampir menyentuh 40% ketimbang kondisi 2016.
Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (Balai KIPM) Kelas II Semarang, R Gatot Perdana mengatakan selama tahun ini capaian nilai ekspor ikan segar telah mencapai Rp13 miliar.
Jumlah tersebut, kata Gatot setara dengan volume pengiriman sebanyak 52 ribu ton bila dibanding tahun sebelumnya sekitar 656 ribu kilogram.
"Ada lonjakan volume pengiriman eksport ikan segar ke sejumlah negara terutama Korsel. Sebab, peminat ikan segar di sana selama dua tahun terakhir memang sangat besar," ungkapnya, Senin (6/11/2017).
Naiknya ekspor ke negara itu, menurut Gatot, kebanyakan untuk rajungan, ikan kakap, bawal, tenggiri, kakap putih dan udang putih.
Baca Juga
Pemasok ikan segaar berasal dari para nelayan di Kabupaten Demak, Pati, Rembang, Kudus serta Jepara.
"Untuk Demak saat ini jadi penghasil rajungan terbesar selain Jepara. Proses pengirimannya relatif bagus dan tinggal kita bagaimana menjaga mutu agar nilai jualnya tetap terjaga," tuturnya.
Gatot optimistis hingga tutup tahun ini peluang ekspor ikan segar tetap terbuka lebar. Apalagi, pangsa pasar ekspor ikan ke beberapa negara macam Jepang, Australia, Taiwan, China, Hongkong dan Eropa dan Amerika Serikat terus menggeliat.
Pihaknya mencatat jumlah negara tujuan ekspor ikan dari Jawa Tengah ada sebanyak 18 negara. Selain itu, ekspor ikan dalam bentuk pengalengan juga dilakukan untuk negara-negara Afrika.