Bisnis.com, JAKARTA - Di luar perkiraan, penjualan pakan perikanan budi daya turun hampir 11% pada semester I/2017. Pelemahan permintaan pakan udang menjadi pemicu utama.
Data Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) menyebutkan volume penjualan pakan perikanan Januari-Juni hanya 759.552 ton, terpangkas 10,7% dari realisasi periode sama tahun lalu.
Permintaan pakan udang anjlok 37,3% (year on year) menjadi 124.494 ton selama paruh pertama tahun ini. Sementara itu, konsumsi pakan ikan berkurang 2,7% (y-o-y) menjadi 635.058 ton.
Ketua Divisi Akuakultur GPMT Haris Muhtadi membantah dugaan yang menyebutkan penurunan penjualan pakan pabrikan akibat peralihan konsumsi ke pakan ikan mandiri yang digagas pemerintah.
"Di pakan udang tidak ada pakan mandiri, sedangkan pakan ikan relatif tidak turun. Pakan ikan ada pakan mandiri, tetapi jumlahnya juga kecil sekali," katanya kepada Bisnis, Rabu (15/11/2017).
GPMT menduga koreksi permintaan pakan udang berkaitan dengan pelepasan tambak plasma PT Central Proteina Prima Tbk. (CP Prima) menjadi tambak mandiri sejak setahun lalu.
"Farm CP [CP Prima] internal yang dalam kondisi normal bisa menyerap 100.000 ton per tahun, sekarang menjadi nol," kata Haris.
Direktur Pemasaran CP Prima Hendri Laiman mengonfirmasi dugaan itu. Saat dihubungi, dia mengemukakan seluruh penjualan pakan perikanan sebanyak 260.000 ton selama semester I/2017 disumbang oleh penjualan ke pembudidaya-pembudidaya eksternal atau free market.
Kontribusi lebih besar berasal dari pakan ikan, sedangkan permintaan pakan udang turun dan menjadi penyebab stagnasi penjualan pakan CP Prima paruh pertama tahun ini. "Kalau ikan, ada kenaikan sedikit," tutur Hendri.