Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan meminta masyarakat tidak pergi ke Pelabuhan Merak, Banten sampai pelabuhan penyeberangan tersebut kembali dibuka.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan langkah tersebut guna menghindari penumpukan dan ketidaknyamanan di pelabuhan.
"Saya himbau kepada masyarakat yang akan menggunakan jasa penyeberangan Merak - Bakauheni agar berangkat menuju pelabuhan setelah pelabuhan dibuka kembali. Hal ini untuk menghindari penumpukan dan ketidaknyamanan di pelabuhan yang tentunya akan mempengaruhi stamina dalam melanjutkan perjalanan," kata Budi dalam siaran pers yang diterima Bisnis pada Jumat (1/12/2017).
Dia menjelaskan, pihaknya mendapatkan laporan bahwa Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni ditutup sementara terkait cuaca buruk yang ekstrem dan gelombang tinggi di sekitar perairan Selat Sunda.
Penutupan tersebut terhitung Kamis (30/11/2017) pukul 17.45 hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Baca Juga
"Penyeberangan Merak-Bakauheni untuk sementara ditutup, karena cuaca sangat buruk dan gelombang tinggi. Kondisi cuaca seperti ini membahayakan aktivitas penyeberangan," katanya.
Berdasarkan pemantauan di lapangan, dia menambahjan tinggi gelombang mencapai 5 meter dan kecepatan angin diatas 45 knot.
Oleh karena itu, harapnya masyarakat yang hendak menyeberang melalui Merak-Bakauheni dapat memahami kondisi semacam ini, keselamatan adalah yang utama.
Kemudian, dia juga meminta jajarannya dan juga PT. ASDP selaku operator pelabuhan penyeberangan untuk terus berkoordinasi dengan stakeholder termasuk Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika terkait dengan kondisi cuaca yang cukup ekstrem ini.
Selain itu, Budi juga meminta kepada BPTD-BPTD di wilayah lain untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem.
"Saya juga minta kepada BPTD di wilayah lain untuk waspada dan berkoordinasi dengan instansi lain mengantisipasi akibat yang ditimbulkan cuaca ektrem. Tidak hanya kelancaran lalu lintas tapi juga membantu masyarakat yang terkena bencana," tutupnya.