Bisnis.com, DENPASAR - Pasaran Singapura menyerap paling banyak barang-barang rajutan dari Bali yang mencapai 22,41% dari total pengapalan senilai US$1,27 juta selama September 2017.
"Barang-barang rajutan hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali banyak menembus pasaran luar negeri, setelah Singapura menyusul Amerika Serikat 19,87%," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho, di Denpasar, Minggu (3/12/2017).
Selain itu, menurutnya lagi, juga diserap pasaran Hong Kong 18,79%, Australia 17,16%, China 0,88%, Jepang 0,49%, Jerman 1,49%, Brasil 1,79%, Prancis 0,58%, dan Thailand 0,32%.
Sedabngkan 16,24% sisanya diserap oleh berbagai negara lainnya di belahan dunia, mengingat barang rajutan dari Pulau Dewata itu sangat diminati konsumen mancanegara.
Adi Nugroho menambahkan, pengapalan barang-barang rajutan itu mampu menghasilkan devisa sebesar US$1,27 juta selama September 2017, merosot US$242.912 atau 16,04% dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mengumpulkan devisa sebesar US$1,51 juta.
Demikian pula dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya menurun US$21.159 atau 1,64%, karena September 2016 komoditas barang-barang rajutan itu mampu menghasilkan devisa sebesar US$1,29 juta.
Baca Juga
Adi Nugroho menjelaskan, ekspor barang-barang rajutan itu mampu memberikan kontribusi sebesar 2,88% dari total ekspor Bali sebesar US$44,15 juta selama September 2017, meningkat US$1,08 juta atau 2,51% dari bulan sebelumnya tercatat US$43,07 juta.
Namun dibanding dengan September 2016, perolehan tersebut meningkat US$3,64 juta. "Sebab, pada September tahun lalu hanya menghasilkan US$40,51 juta," ujar Adi Nugroho.
Adi Nugroho menjelaskan, Bali pada bulan yang sama juga mengapalkan pakaian jadi bukan rajutan sebesar US$6,44 juta, meningkat US$1,23 juta atau 23,70% dibanding bulan sebelumnya hanya menghasilkan US$5,20 juta.
Perolehan devisa itu dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya meningkat US$2,13 juta atau 49,56%. "Lantaran, September 2016 hanya mengantongi US$4,30 juta," ujar Adi Nugroho.