Bisnis.com, JAKARTA — PT Hutama Karya (Persero) masih akan mengkaji terlebih dahulu dampak dari penghentian sementara proyek pembangunan infrastruktur layang.
Perusahaan pelat merah itu memiliki tugas untuk membangun jalan tol Trans-Sumatra dan jalur kereta dwi ganda (double double track) Manggarai—Jatinegara.
Corporate Secretary Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan bahwa saat ini perusahaan masih menginventarisasi dan mengakaji lebih mendalam terhadap dampak yang hasilkan dari instruksi penghentian sementara oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Masih kami inventarisasi dan kami kaji," ujarnya melalui layanan pesan singkat, Kamis (22/2/2018).
PT Hutama Karya memiliki tugas untuk membangun delapan ruas prioritas Trans-Sumatra. Kedelapan ruas tersebut yakni Medan—Binjai, Palembang—Indralaya, Bakauheni—Terbanggi Besar, Terbanggi Besar—Pematang Panggang, Pematang Panggang—Kayu Agung, Palembang—Tanjung Api-Api, Pekanbaru—Dumai, dan Kisaran—Tebingtinggi.
Sementara itu, pengerjaan konstruksi layang proyek kereta ringan atau light rail transit (LRT) Palembang diklaim hampir mencapai 100%, tetapi proyek tersebut tetap masuk dalam daftar proyek yang pengerjaan konstruksi layangnya dihentikan sementara.
Baca Juga
Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin mengatakan bahwa proyek LRT termasuk dalam empat proyek pekeretaapian yang dihentikan sementara.
“Jadi, saat ini masih menunggu [evaluasi] 32 tol ditambah 4 kereta itu,” kata Syarif, dalam diskusi tentang Penghentian Sementara Konstruksi Layang, di Gedung Serbaguna Kominfo, Kamis (22/2/2018).
Pekerjaan konstruksi layang LRT Palembang dihentikan bersama dengan tiga proyek perkeretaapian yang lain, yakni LRT Jabodebek, LRT Velodrom—Kelapa Gading, dan pembangunan double double track Manggarai—Jatinegara.
Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri mengatakan saat ini progres LRT Palembang telah mencapai 85% dengan konstruksi pekerjaan layang hampir selesai 100%. Namun, dia mengatakan track di atas jalur layang tersebut memang belum rampung.