Bisnis.com, TANGERANG--Pihak Kementerian Perhubungan akan memikirkan insentif yang mampu menarik minat maskapai agar bersedia menggunakan Rute Selatan Pulau Jawa atau Tango One (T1).
Kasubdit Operasi Navigasi Penerbangan Kementerian Perhubungan M. Hasan Bashory mengatakan pembukaan T1 bertujuan untuk mengurangi kepadatan trafik pesawat dari Rute Utara atau Whiskey Four Five (W45). Namun, rute ini masih sepi peminat sejak dibuka pada 12 Oktober 2017.
"Akan kami pikirkan insentifnya," kata Hasan usai Seminar Nasional Sekolah Tinggi Ilmu Penerbangan, Kamis (1/3/2018).
Pihaknya mengakui T1 membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan W45 karena terdapat perbedaan jarak tempuh hingga 20 Nm (nautical mile) atau setara 37,04 Km. Penerbangan bisa lebih efisien jika maskapai berangkat melalui Bandung, bukan Cengkareng.
Kendati demikian, lanjutnya, T1 tidak akan diubah karena dianggap sudah mengakomodasi kepentingan komersial maupun militer. Dalam T1 sudah diatur untuk menghindari koordinat Pangkalan Angkatan Udara Iswahjudi di Magetan, Jawa Timur.
"Koordinat tersebut harus aman dan bebas karena ada pelatihan militer. Jadi hanya jalur itu yang bisa diberikan untuk penerbangan sipil," ujarnya.
Baca Juga
T1 dibuka karena penerbangan dari W45 merupakan rute penerbangan domestik terpadat di Indonesia.
Kurang lebih 4.000 penerbangan setiap bulan melintasi jalur Utara Pulau Jawa.
Penerbangan sipil bisa menggunakan jalur T1 sejak pukul 14.00 – 06.00 WIB, sedangkan penerbangan militer menggunakan jalur ini pukul 06.00 – 14.00 WIB.