Bisnis.com, JAKARTA — BUMN Peternakan PT Berdikari mulai terjun ke bisnis perunggasan dengan mengimpor bibit ayam (DOC) Grand Parent. Jumlah bibit yang diimpor sebanyak 36.000 ekor dan dibagi menjadi dua sesi mulai Maret.
Jumlah tersebut merupakan kuota peralihan tahun 2017. Setelah Berdikari menyelesaikan kuota tersebut, baru akan dilanjutkan dengan pengimporan kuota tahun 2018.
Direktur Utama PT. Berdikari, Eko Taufik mengatakan Berdikari memulai bisnis ini dengan pengembangan pada sektor hulu dan secara berkesinambungan akan sampai pada sektor hilir.
"[Kami jalankan bisnis ini] baik secara organik maupun non organik dengan mengoptimalkan sinergi sesama BUMN, pihak swasta, koperasi bahkan sampai pada pihak peternak mandiri," katanya pada Senin (5/3/2018).
PT Berdikari, katanya, melakukan kajian yang mendalam serta mempersiapkan bisnis model peternakan ayam terintegrasi. Langkah tersebut diambil setelah keputusan saat Rakor Menteri Perekonomian 29 Maret 2016 yang menyatakan bahwa BUMN harus hadir dalam bisnis perunggasan terintegrasi untuk menjaga stabilitas harga ayam dan tata kelola industri peternakan ayam dan turunannya.
DOC Grand Parent impor tahap pertama tiba sebanyak 17.000 ekor dengan impor langsung dari Hubard, Perancis untuk pengisian kandang Tasikmalaya. Tahap kedua tanggal 9 Maret 2018 dan seterusnya akan datang dari Atlanta, Amerika Serikat untuk pengisian kandang Pasuruan.