Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perluasan Peternakan Sapi Perah Sasar Luar Jawa

Perluasan peternakan sapi perah akan digalakkan ke luar wilayah P. Jawa untuk memenuhi target produksi susu segar dalam negeri (SSDN) sebesar 60% dari kebutuhan susu nasional pada tahun 2025.
Wisatawan berjalan menikmati pemandangan sapi perah di sentra kampung susu di Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (14/4)./Antara-Destyan Sujarwoko
Wisatawan berjalan menikmati pemandangan sapi perah di sentra kampung susu di Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (14/4)./Antara-Destyan Sujarwoko

Bisnis.com, JAKARTA - Perluasan peternakan sapi perah akan digalakkan ke luar wilayah P. Jawa untuk memenuhi target produksi susu segar dalam negeri (SSDN) sebesar 60% dari kebutuhan susu nasional pada tahun 2025.

Upaya tersebut menghadapi salah satu tantangan besar, karena saat ini peternakan sapi perah terkonsentrasi di Jawa. Selain itu, jenis sapi perah memerlukan kondisi iklim dataran tinggi untuk memeliharanya.

Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Sugiono, mengatakan perlu mengenalkan sapi perah yang adaptif terhadap lingkungan dataran rendah dan mengembangkan sapi perah di daerah tersebut.

"Kita perlu mengembangkan sapi perah untuk dataran rendah, tapi sejauh ini belum berhasil,"katanya kepada Bisnis, Minggu (25/3/2018).

Menurutnya, saat ini 99% sapi perah di Indonesia masih dipelihara di Pulau Jawa terutama di daerah dataran tinggi. Sementara masyarakat konsumen susu tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Adapun masyarakat yang tinggal di luar daerah penghasil susu, jarang mendapatkan akses susu segar.

Direktoratnya menargetkan kemandirian susu nasional dengan memproduksi susu segar dalam negeri (SSDN) sebesar 60% dari kebutuhan susu nasional pada tahun 2025.

"Berbagai upaya terus kita lakukan untuk mewujudkan kemandirian persusuan nasional, baik dari hulu maupun hilir untuk meningkatkan kesejahteraan peternak,” katanya. Salah satunya adalah melakukan Uji Zuriat (Progeny Test), yaitu peningkatan produktivitas sapi perah melalui rekayasa genetika dan perkawinan untuk mendapatkan sapi yang mampu menghasilkan susu dua kali lipat lebih banyak dari sapi perah normal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper