Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Universitas Sahid Gaet Milenial untuk Gaungkan Kebhinekaan

Generasi millineal saat ini harus bisa unggul dalam kebhinekaan di tengah gempuran informasi digital dan kecanggihan teknologi.
Ketua Umum Yayasan Sahid Jaya Nugroho B. Sukamdani (tengah) Plt. Rektor Universitas Sahid Jakarta Kohar Sulistyadi (kanan), dan Deputy Pengembangan Yayasan Sahid Jaya Yohanes Sulistyadi mengangkat jempol tangan seusai peletakan batu pertama pembangunan gedung parkir motor dan renovasi gedung Universitas Sahid Jakarta, di Jakarta, Jumat (7/7)./JIBI-Dedi Gunawan
Ketua Umum Yayasan Sahid Jaya Nugroho B. Sukamdani (tengah) Plt. Rektor Universitas Sahid Jakarta Kohar Sulistyadi (kanan), dan Deputy Pengembangan Yayasan Sahid Jaya Yohanes Sulistyadi mengangkat jempol tangan seusai peletakan batu pertama pembangunan gedung parkir motor dan renovasi gedung Universitas Sahid Jakarta, di Jakarta, Jumat (7/7)./JIBI-Dedi Gunawan
Bisnis.com, JAKARTA - Generasi milenial saat ini harus bisa unggul dalam kebhinekaan di tengah gempuran informasi digital dan kecanggihan teknologi.
Rektor Universitas Sahid Jakarta Hardinsyah mengatakan kalangan milenial biasanya berselancar di dunia maya untuk memperoleh informasi dan cenderung berkomunikasi melalui sosial media.
"Generasi saat ini selalu berpikir di luar yang biasanya. Mereka memanfaatkan teknologi digital untuk memperoleh informasi," ujarnya dalam sambutan acara Orientasi Studi Mahasiswa Baru 2018 di Universitas Sahid, Selasa (18/9/2018).
Generasi milenial yang dekat dengan teknologi komunikasi ini memungkinkan untuk keterhubungan satu dengan lainnya dan memperoleh informasi yang cepat.
"Mahasiswa saat ini juga harus bisa unggul dalam Kebhinekaan, tidak membeda-bedakan satu sama lain. Harus punya Pancasila, tak hanya memperoleh informasi saja dengan cepat," kata Hardinsyah.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pembina Yayasan Sahid Jaya SB Wiryanti Sukamdani menuturkan mahasiswa yang merupakan generasi milenial menjadi harapan bangsa harus memiliki daya saing yang ber-Bhineka Tunggal Ika. 
Terlebih memasuki industri 4.0 terjadi proses transformasi pola masyarakat dari konvensional jadi digital.
"Di China, ada restoran dari yang mesen hingga bayar makanan pakai robot," ucapnya.
Tentunya, era digitalisasi ini diperkirakan akan berdampak banyaknya pekerjaan yang hilang terutama pekerjaan yang menuntut kehadiran fisik.
"Persaingan sangat ketat sehingga daya saing mahasiswa juga perlu ditingkatkan. Dalam menghadapi kondisi ini perlu ada keahlian khusus dan sertifikasi keahlian," tutur Wiryanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper