Bisnis.com, JAKARTA - PT Sharp Electronics Indonesia siap memperkenalkan ekosistem teknologi 8K di Indonesia. Teknologi tersebut memiliki resolusi berdefinisi ultratinggi yang merupakan tertinggi dari yang pernah ada di dunia televisi digital dan sinematografi digital.
Teknologi itu juga memiliki kemampuan untuk menghasilkan kualitas gambar yang semakin dekat dengan realita berkat jumlah piksel 16 kali lipat lebih banyak dari teknologi Full HD dan mampu menangkap gambar yang begitu nyata.
Andry Adi Utomo, Domestic Sales Senior General Manager Sharp Electronics Indonesia, mengatakan Sharp tidak hanya mengembangkan teknologi 8K di produk televisi saja, tetapi juga ke kamera, CCTV, monitor, dan lainnya.
"Saat ini televisi 8K belum dipasarkan, di Jepang masih berupa prototype. Rencananya kami akan memasarkan pasar global, termasuk Indonesia mulai tahun depan," ujarnya di Jakarta belum lama ini.
Menurutnya, peluncuran teknologi 8K di Indonesia yang diawali oleh produk televisi nanti akan menjadi bagian dari milestone Sharp Indonesia untuk mendapatkan pangsa pasar LED TV yang lebih besar lagi.
Pada tahun ini, perusahaan asal Jepang tersebut memiliki pangsa pasar domestik sebesar 20,2% dan ditargetkan naik menjadi 25% pada tahun depan.
Sebelumnya, Sharp telah meluncurkan LED TV 8K equivalent di Indonesia atau 4K yang diupgrade. Andry menjelaskan 8K merupakan lompatan teknologi karena akan banyak teknologi lain yang mengikuti.
Dia menyebutkan ke depan nanti di dunia kesehatan, para pasien tidak perlu datang ke dokter untuk melaporkan kondisi kesehatan karena teknologi 8K dapat menampilkan tampilan luar pasien, seperti kondisi kulit, secara detail.
Selain itu, teknologi 8K juga bisa digunakan untuk keamanan tempat umum, antara lain bandar dan pusat perbelanjaan.
"Kami sedang bikin LED TV dan kameranya, kami kembangkan dua-duanya. Ini disebut ekosistem 8K supaya software dan hardware-nya bisa mengikuti," jelasnya.
Kendati akan diperkenalkan di Indonesia mulai tahun depan, Andry menyatakan produk 8K belum bisa diproduksi di pabrik yang ada di sini. "Baru Jepang dan China yang bisa, research & development-nya ada di China," sebut Andry.
Terkait dengan bisnis LED TV, penjualan Sharp ditargetkan tumbuh tinggi hingga 125% secara tahunan pada 2018 untuk mendongkrak pangsa pasar. Untuk mencapai target pangsa pasar sebesar 25% pada 2019, Andry menuturkan pihaknya terus melakukan inovasi dan membuat produk dengan fitur yang dibutuhkan oleh masyarakat lokal.
“Untuk 2019, pasar LED TV juga masih positif karena akan ada pemilihan presiden. Saya rasa pemerintah akan banyak mengucurkan dana untuk menggerakkan mikro ekonomi menjelang pilpres, dengan itu kami proyeksi tahun depan masih oke,” jelasnya.
Adapun, berdasarkan data Sharp, pasar televisi LED nasional pada 2017 tercatat senilai Rp9,8 triliun atau sebanyak 3,27 juta unit yang terjual. Jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang senilai Rp12,2 triliun dengan televisi yang terjual sebanyak 3,37 juta unit. Sementara itu, pada 2015 jumlah televisi yang terjual sebanyak 3,59 juta unit dengan nilai Rp13,3 triliun.