Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peringkat Kemudahan Berusaha Indonesia Turun Ke Posisi 73

Rangking Kemudahan Berusaha atau Ease of Doing Business 2019 Indonesia tercatat turun satu peringkat ke posisi 73 dari sebelumnya 72.
Rangking Kemudahan Berusaha Indonesia tercatat turun satu peringkat ke posisi 73 /ilustrasi-Reuters-Darren Whiteside
Rangking Kemudahan Berusaha Indonesia tercatat turun satu peringkat ke posisi 73 /ilustrasi-Reuters-Darren Whiteside

Bisnis.com, JAKARTA--Rangking Kemudahan Berusaha atau Ease of Doing Business 2019 Indonesia tercatat turun satu peringkat ke posisi 73 dari sebelumnya 72.

Posisi Indonesia berada tepat di bawah Yunani yang menempati posisi 72. Sementara itu, negara Asean lain, seperti Vietnam dan Thailand berada di posisi 69 dan 27.

Posisi pertama diduduki oleh Selandia Baru dan diikuti oleh Singapura di urutan kedua. 

Kendati turun peringkat, laporan Ease of Doing Business (EoDB) yang dirilis Rabu (31/10) menunjukan adanya kenaikan skor nilai Indonesia sebesar 1,42 poin menjadi 67,96.

Dari laporan yang diterima Bisnis, penurunan peringkat Indonesia disebabkan oleh perbaikan dari sejumlah negara di Afrika seperti Rwanda, Kenya, Togo, Cote d'Ivore serta Djibouti.

Selain itu, Afghanistan, China dan India juga menunjukan perbaikan yang signifikan. 

World Bank mencatat Indonesia menampilkan perbaikan dalam hal pendaftaran jaminan sosial di seksi kemudahaan membuka usaha. 

Dalam seksi penilaian pendaftaran properti, Indonesia juga berhasil melakukan meningkatkan transparansi dan efisiensi administrasi. 

Selain itu, Indonesia berhasil memperluas cakupan informasi positif dan negatif terkait akun kredit konsumen. 

Lebih lanjut, World Bank menyoroti keberhasilan Indonesia menerapkan pelatihan judisial kepada jaksa di Tanah Air. 

Namun, World Bank menegaskan Indonesia bisa lebih baik lagi jika otoritas terkait bisa memperbaiki pelayanan judisial. 

Susiwijono Moegiarso, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, mengungkapkan pihaknya belum dapat memberikan komentar terkait dengan rangking EoDB Indonesia tersebut. 

Menurutnya, pemerintah harus mempelajari laporan EoDB ini. "Kami siapkan konferensi pers besok siang ya," ujarnya kepada Bisnis. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper