Bisnis.com, JAKARTA - Para pelaku usaha Indonesia memiliki kesempatan untuk menjalin kerja sama dengan para peritel asal Korea Selatan yang ikut dalam pameran Jakarta International Premium Products Fair (JIPREMIUM 2018).
Pameran yang baru kali pertama di Indonesia ini diselenggarakan oleh Coex, pemain global di industri Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE).
Terdapat sekitar 220 peserta pameran dari berbagai negara seperti Korea Selatan, Singapura, Vitenam, Malaysia, dan Indonesia yang menampilkan produk-produk gaya hidup premium.
Jin Wook Hwang, Coex Head Director, Indonesia Division, Global Business Team mengatakan dalam pameran ini, pihaknya menyiapkan program khusus. Yaitu “Program Spesialisasi Pencocokan Bisnis” (“Specialized Business Matching Program”) untuk menghubungkan para pembeli berdasarkan kebutuhan perusahaan yang spesifik.
Seluruh peserta pameran dan para pembeli (buyers) akan lebih banyak memiliki peluang bisnis yang bernilai. Para pembeli dan peserta pameran yang memenuhi syarat akan memiliki peluang bisnis yang diadakan dengan Program 1:1 Biz-Matching.
Termasuk tren pasar dunia terkini serta akses ke SIPREMIUM (Maret dan September 2019 di Kota Seoul, Korea Selatan) dan VIPREMIUM (Mei 2019 di Kota Ho Chi Minh, Vietnam).
"Program ini memungkinkan adanya peluang untuk bertemu dan menjalin kerja sama bisnis dengan peserta dari negara negara-negara tetangga seperti Korea Selatan, Singapore, Vietnam dan Malaysia," ujarnya, Kamis (22/11/2018.
Sementara itu, Mr. Hakhee Jo, Executive Managing Director, Asosiasi Perdagangan Internasional Korea (Korea International Trade Association - KITA) mengatakan pihaknya mendukung sepenuhnya JIPREMIUM.
Apalagi mayoritas peserta pameran berasal dari perusahaan-perusahaan Korea. "Kami akan membantu dan membuat jaringan untuk para pembeli dan penjual dari Indonesia melalui JIPREMIUM.
Kami mengharapakan dari peluncuran pertama JIPREMIUM di Indonesia akan membuat lebih banyak manfaat bagi para peserta pameran dan pengunjung," tuturnya.
Untuk acara ini, JIPREMIUM menargetkan sekitar US$ 25,000,000 untuk total kontrak.
