Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korsel Siap Tampung Tenaga Profesional Dari Indonesia, Fokus di Sektor TI dan Software

Indonesia mencatatkan surplus terhadap Korea Selatan senilai US$457,30 juta.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso / Bisnis/Himawan L Nugraha.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso / Bisnis/Himawan L Nugraha.

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia mengusulkan proposal Special Scheme for Professionals (SSP) kepada pemerintah Korea Selatan yang berisi usulan agar negara tersebut memberikan fasilitasi bagi profesional Indonesia untuk bekerja di Korea Selatan.

Proposal itu disampaikan oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan Korea Selatan Inkyo Cheong di Pertemuan Para Menteri Perdagangan APEC (APEC MRT) di Jeju, Korea Selatan, Jumat (16/5).

Tujuannya, yaitu mengoptimalkan manfaat Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif dengan Korea Selatan (Indonesia-Korea CEPA) dalam sektor perdagangan jasa untuk memastikan pertumbuhan perdagangan antara kedua negara.

“Kami mengapresiasi upaya kedua belah pihak, baik yang telah dijalankan maupun dalam pembahasan, untuk meningkatkan perdagangan antara Indonesia dan Korea Selatan,” kata Budi dalam keterangan resmi, Sabtu (17/5/2025).

Adapun, sebagai tahap awal skema SSP akan berfokus kepada sektor teknologi informasi dan perangkat lunak.

Terkait dengan hal itu, Budi menyampaikan Korea Selatan bersedia mengimplementasikan SSP dan menjalankan kajian awal bagi skema ini. Termasuk, dalam hal menjalin kerja sama dengan asosiasi di industri terkait.   

Dia menilai skema ini dapat menguntungkan kedua negara. Terutama, dalam pengembangan dan kerja sama industri yang menjadi fokus awal kerja sama, sehingga dirinya berharap skema tersebut bisa segera diterapkan.

Dengan implementasi skema khusus bagi para profesional Indonesia dalam kerangka IK-CEPA, maka ke depan para profesional Indonesia mendapatkan fasilitas untuk bekerja di Korea Selatan.

Sekilas Perdagangan Indonesia-Korea Selatan pada Januari--Maret 2025, ekspor Indonesia ke Korea Selatan tercatat senilai US$2,57 miliar. Sementara itu, impor Indonesia dari Korea Selatan pada periode tersebut sebesar US$2,11 miliar.

Indonesia mencatatkan surplus terhadap Korea Selatan senilai US$457,30 juta. Nilai surplus ini meningkat 77,38% dibandingkan periode yang sama pada 2024 senilai US$257,80 juta. Sementara  itu, pada 2024 total perdagangan kedua negara mencapai US$20,09 miliar.

Ekspor Indonesia tercatat US$10,76 miliar dan impor Indonesia US$9,34 miliar. Indonesia memperoleh surplus perdagangan senilai US$1,42 miliar. Ekspor utama Indonesia ke Korea Selatan, antara lain, minyak sawit dan pecahannya, kendaraan bermotor, feronikel, asam lemak, dan bungkil (oilcake).

Sementara itu, impor utama Indonesia dari Korea Selatan, antara lain, bagian alat telekomunikasi, kendaraan bermotor, suku cadang dan aksesori kendaraan bermotor, gear box, dan ekskavator.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmad Fauzan
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper