Bisnis.com, JAKARTA - PT Adhi Commuter Properti mengembangkan sayap bisnis hunian berkonsep transit oriented development atau TOD dengan menggarap hunian TOD menempel dengan stasiun kereta commuter line.
Direktur Utama PT Adhi Commuter Properti Amrozi Hamidi mengatakan telah melakukan prosesi peletakan batu pertama proyek hunian berkonsep TOD yang terintegrasi langsung dengan stasiun Cisauk yang diberi nama Cisauk Point.
"Ini merupakan langkah lanjutan, setelah sebelumnya mengembangkan LRT City yang berada di sisi stasiun LRT Jabodebek. Kaum komuter, merupakan potensi market yang besar. Tentu kami mengembangkan hunian yang sesuai dengan kebutuhan kaum komuter tersebut," ujar Amrozi saat acara wawancara terbatas dengan PT Adhi Commuter Properti di Jakarta, Senin (10/12/2018).
Amrozi mengatakan selain terintegrasi dengan moda transportasi commuter line, Cisauk Point juga terintegrasi dengan bus dan Pasar Modern Intermoda Cisauk.
Cisauk Point dibangun di lahan seluas 1,6 hektare milik PT Kereta Api Indonesia dengan terdiri atas 6 menara apartemen yang dapat menampung 2.641 hunian. Proyek tersebut juga menyediakan sebanayak 30% dari total unit hunian diperuntukkan bagi hunian masyarakat berpenghasilan rendah, yaitu dua menara Jasper dan Agate dengan tinggi 19 Lantai dan terdiri atas 640 unit.
Sementara itu 4 menara lain, Sapphire, Emerald, Ruby dan Diamond setinggi 26 lantai dengan total unit mencapai 2.001 unit akan dikembangkan untuk hunian non subsidi atau apartemen komersil.
Baca Juga
Cisauk Point menyediakan 2 tipe unit, yaitu Studio dengan luas 24,4 m2 dan tipe 1 bedroom dengan luas 35 m2 yang dibanderol harga mulai dari Rp285 juta hingga Rp393 juta per unit.
Amrozi mengaku proyek Cisauk Point telah mendapatkan respon yang positif dari pasar dengan sebanyak 1.000 NUP telah didapatkan pada pendaftaran perdana yang terbagi atas 500 NUP hunian subsidi dan 500 NUP hunian non subsidi.
Selain itu, Amrozi juga mengatakan sebanyak 60% dari total pendaftar merupakan konsumen milenial yang dinilai memiliki gaya hidup sama dengan konsep yang tengah dikembangkan yaitu TOD. Cisauk Point memiliki fasilitas, seperti sarana ibadah, area komersial, fasilitas olahraga, serta open space yang memberikan ruang bagi penghuni untuk berinteraksi dan bersosialisasi.
Adapun pengembangan Cisauk tahap pertama ditargetkan akan rampung pada 2021 dan rampung secara keseluruhan rampung pada 2024.
Pengamat properti David Cornelis mengatakan tren properti saat ini mulai mengarah ke luar Jakarta, yang awalnya bergerak ke Tangerang Selatan, seperti Serpong dan Ciputat, dan Kota Tangerang, seperti Ciledug dan Karawaci, sekarang dan ke depannya mulai bergeser lagi ke Kabupaten Tangerang, seperti Cisauk dan Balaraja dengan harga yang lebih ekonomis.
Potensi pengembangan properti di daerah Cisauk cukup menjanjikan dengan rencana pembangunan infrastruktur di kawasan tersebut, ditunjang dengan keberadaan moda transportasinya, seperti kereta hingga rencana pengembangan jalur MRT ke depannya yang terhubung dengan berbagai daerah di Jabodetabek serta ke pusat kota Jakarta.
“Dari sisi investasi, kawasan Cisauk dinilai cukup menjanjikan. Ke depannya kawasan cisauk akan sangat menarik sebagai kawasan intermoda yang terpadu dengan berbagai sarana transportasi dan fasilitas umum yang memberikan manfaat bagi para pemilik properti dari sisi kemudahan maupun prospek kenaikan nilai propertinya. Setiap pembangunan properti yang dibangun dekat dengan sarana transportasi, secara umum nilai investasinya cenderung lebih tinggi dan cepat pertumbuhannya,” ujar David.