Bisnis.com, JAKARTA--Wakil Ketua DPR Fadli Zon memastikan akan mengecek keberadaan ratusan mahasiswa Indonesia yang diduga menjadi korban kerja paksa di sebuah pabrik di Taiwan.
Fadli mengaku sejauh ini dirinya belum mendapatkan informasi yang lengkap terkait kabar tersebut.
"Nanti kita cek, kita kan ada tim pemantau tentang TKI yang berada di luar negeri. Kalau misalnya ada yang dipekerjakan kita lihat bagaiamana yang sesungguhnya terjadi. Kita belum mendapatkan informasi yang lengkap tentang hal ini," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Jumat (4/1/2018).
Taiwan mengakui ada pihak ketiga atau agen ilegal yang memanfaatkan program kuliah-magang yang dibuka sejumlah universitas di negaranya untuk menipu calon mahasiwa internasional, termasuk pelajar Indonesia.
Kantor Dagang dan Ekonomi Taiwan (TETO) di Jakarta menyatakan hal ini dapat terjadi karena ada kelemahan dalam program kuliah-magang yang akhirnya dimanfaatkan para agen untuk merekrut mahasiswa secara ilegal demi keuntungan pribadi.
"Program kuliah-magang ini memang baru berjalan sekitar dua tahun. Di tahun pertama pemerintah Taiwan mengakui bahwa kami, universitas, dan bahkan siswanya sendiri tidak berpengalaman menjalankan program tersebut sehingga dimanfaatkan sejumlah agen ilegal," ujar Perwakilan Dagang Taiwan di Jakarta (TETO), John Chung Chen kepada wartawan.
Chen menuturkan salah satu bentuk "penipuan" yang ditemukan pihaknya adalah perjanjian dari pihak agen kepada siswa yang tidak sesuai dengan kenyataan.