Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PAKAN TERNAK: Jagung Impor Sudah Habis Dipesan

Kementerian Pertanian mengklaim jagung impor sejumlah 70.000 ton sudah habis dipesan dan segera didistribusikan untuk menekan biaya produksi telur ayam.
Petani memanen jagung untuk pakan ternak ayam di Dusun Guha, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (18/7)./ANTARA-Adeng Bustomi
Petani memanen jagung untuk pakan ternak ayam di Dusun Guha, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (18/7)./ANTARA-Adeng Bustomi

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian mengklaim jagung impor sejumlah 70.000 ton sudah habis dipesan dan segera didistribusikan untuk menekan biaya produksi telur ayam.

Direktur Pakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Sri Widayati mengatakan bahwa importasi jagung untuk pakan ternak kepada petani sebesar 73.000 ton sedang dalam status delivery order atau telah habis dipesan.

“Info dari Divre Bulog yang saya terima 2 jam lalu sudah habis, semua sudah dipesan, tidak bisa lagi menjual,” katanya pada Selasa (8/1). 

Sri mengatakan jagung itu terdapat di Jawa Timur sebagai sentra produksi ayam petelur yang memanfaatkan jagung sebagai bahan baku pakan.

Sri menampik kalau serapan jagung impor oleh peternak itu rendah. Isu tersebut mencuat karena sampai dengan akhir tahun jagung yang sudah diimpor masih tersisa 53.000 ton di gudang Bulog. Menurutnya ini semua hanya masalah waktu pendistribusian saja.

“Tidak ada yang tersisa, yang tersalurkan mungkin rendah tapi statusnya sudah delivery order, tinggal salurkan saja. Ini kan bentuknya antrian dan bentuk jagungnya juga curah. Ada yang bisa dikemas tapi ada juga yang tidak. [Ini masalah]mekanisme pengeluarannya saja,” katanya.

Kendati demikian, Sri menargetkan agar jagung tersebut dapat dipasarkan lebih cepat untuk menekan biaya produksi telur.

Berdasarkan informasi yang diterima oleh Sri, kemungkinan petani akan mulai panen jagung pada minggu ketiga di sentra-sentra produksi seperti di Jawa.

Selain itu, perihal impor jagung yang baru ini ditambah lagi kuotanya 30.000 ton, Sri mengatakan tidak perlu rekomendasi teknis lagi dari direktoratnya.

“Info yang saya terima dari Perum Bulog, jagung impor akan datang pada 10 Januari. Lalu ditambah waktu pengecekan oleh Badan Karantina sekitar 3 hari [setelah itu baru dikirim ke gudang untuk disalurkan],” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper