Bisnis.com, JAKARTA - Industri kaca lembaran mengalami peningkatan kapasitas produksi menjadi 1,34 juta ton per tahun, menyusul adanya perluasan manufaktur PT Asahimas Flat Glass di Cikampek, Senin (18/2/2019).
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan kapasitas produksi terpasang industri kaca lembaran nasional sekarang meningkat menjadi 1,34 juta ton per tahun dari sebelumnya sebesar 1,13 juta ton per tahun.
"Kami berharap, pembangunan pabrik terintegrasi ini dapat berkontribusi peningkatan daya saing industri kaca lembaran nasional, baik di pasar domestik maupun global sehingga jadi leading sector,” ujar Airlangga saat peresmian pabrik kaca lembaran terintegrasi PT Asahimas Flat Glass di Cikampek, Jawa Barat, Senin (18/2/2019).
PT Asahimas Flat Glass Tbk telah resmi menutup tungku F3 pabrik kaca lembaran miliknya di Ancol, Jakarta Utara, berkapasitas 120.000 ton per tahun, dan merelokasi ke Cikampek dengan kapasitas baru 420.000 ton per tahun. Total kapasitas produksi kaca lembaran Asahimas saat ini menjadi 720.000 ton per tahun, termasuk kapasitas pabrik di Sidoarjo sebesar 300.000 ton per tahun.
Menperin menyampaikan, industri kaca merupakan sektor padat modal dan padat energi yang butuh biaya investasi besar. Untuk itu, diperlukan kebijakan strategis dalam upaya pengembangan daya saingnya.
“Kebijakan pengembangan sektor industri pengolahan difokuskan pada penguatan rantai pasok untuk menjamin ketersediaan bahan baku energi yang berkesinambungan dan terjangkau. Hal ini juga untuk memperdalam dan memperkuat struktur manufaktur di Indonesia,” jelasnya.
Airlangga menuturkan, hasil produksi kaca nasional meliputi kaca lembaran, kaca pengaman, dan kaca cermin atau dekoratif, sebesar 70% untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sisanya diekspor ke berbagai negara Timur Tengah, Afrika, Oceania, Eropa, Amerika Serikat dan Asia dengan total nilai ekspor sebesar US$113 juta pada 2018.