Bisnis.com, SEMARANG -- Operator jalan tol Cikopo - Palimanan, PT Lintas Marga Sedaya (LMS) optimis trafik kendaraan bakal meningkat pesat dalam jangka panjang seiring dengan interkoneksi tiga akses baru, yaitu Bandara Kertajati, Pelabuhan Patimban, dan jalan tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan (Cisundawu).
Wakil Direktur LMS, Firdaus Azis mengatakan interkoneksi dengan tiga akses baru itu akan berlangsung secara bertahap.
Dia menyebut, akses Bandara Kertajati sepanjang 6 kilometer akan digarap oleh perseroan, dimulai dari KM 159 ruas tol Cipali. Saat ini perseroan tengah menunggu penyelesaian proses pembebasan lahan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Selain itu, ruas tol Cipali juga akan terhubung dengan dua jalan tol baru, yakni jalan tol akses Patimban dan jalan tol Cisundawu. Koneksi dengan jalan tol akses Patimban akan bersinggungan di KM 88 sedangkan dengan tol Cisundawu di Km 152.
"Dengan adanya Cisundawu, Kertajati, Patimban, dan pengembangan industri, semuanya akan berdampak pada peningkatan trafik di Cipali," jelasnya di sela Tur Inspirasi Tol Trans Jawa yang digelar Astra Infra, Minggu (24/2/2019).
Firdaus menuturkan, saat ini jalan tol Cipali sudah menjadi akses menuju Bandara Kertajati. Masyarakat yang tinggal di wilayah Bandung Raya akan menggunakan jalan tol Purbaleunyi dan berlanjut ke jalan tol Cipali untuk menuju Bandara Kertajati dan sebaliknya.
Baca Juga
Saat jalan tol Cisundawu rampung, jalan tol Cipali tetap digunakan karena tol tersebut terhubung ke Cipali untuk kemudian tersambung ke Bandara Kertajati. Hanya saja, panjang jalan yang ditempuh lebih singkat, yakni hanya sekitar 7 kilometer.
Pada perkembangan lain, jalan tol Cipali yang menjadi bagian dari koridor Trans Jawa juga akan mendapat limpahan trafik dari keberadaan Pelabuhan Patimban, Subang.
Saat ini pembangunan tahap pertama pelabuhan tersebut telah dimulai dengan kapasitas 3,5 juta TEUs dan 600.000 unit kendaraan bermotor.
Berdasarkan data LMS, proyeksi lalu lintas harian rata-rata (LHR) pada 2020 nanti diproyeksi mencapai 43.799 kendaraan, naik 53% dibandingkan posisi 2016 sebesar 28.567 kendaraan.
LHR diproyeksi terus naik hingga pada posisi 2025 dan 2030 masing-masing mencapai 60.813 dan 76.616.