Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan Angkasa Pura II Perkuat Diversifikasi Usaha Nonpenerbangan

PT Angkasa Pura II (Persero) pada 2019 ini akan fokus membangun bisnis nonpenerbangannya dengan target kontribusi meningkat mencapai 42% dari total penerimaan dari 2018 yang mencapai 36%.
Petugas melintas di Terminal 3 Bandara Internasional SoekarnoHatta, Cengkareng, Banten, belum lama ini, yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II./ Bisnis -Dwi Prasetya
Petugas melintas di Terminal 3 Bandara Internasional SoekarnoHatta, Cengkareng, Banten, belum lama ini, yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II./ Bisnis -Dwi Prasetya
Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) pada tahun ini akan fokus membangun bisnis nonpenerbangannya dengan target kontribusi meningkat mencapai 42% dari total penerimaan pada 2018 yang mencapai 36%.
Direktur Keuangan Angkasa Pura II Andra Y. Agussalam menuturkan bahwa pada 2019 perusahaannya ingin lebih banyak melakukan diversifikasi usaha sehingga pendapatannya tidak hanya berfokus pada pengelolaan bandara.
"Kami pastinya yang organik bisnis di bandara, tapi kami mulai berpikir yang nonorganik, berpikir kerja sama mengembangkan hotel, mengembangkan perparkirannya, ground handling-nya. Itu akan menampung pendapatan kami yang dari pundi-pundi nonaero tersebut," jelasnya seusai mengunjungi Kantor Bisnis Indonesia akhir pekan lalu. 
Dia menuturkan, diversifikasi usaha ini dilakukan melalui kegiatan dari anak usahanya yakni Angkasa Pura Kargo, Angkasa Pura Solusi, Angkasa Pura Properti, serta Angkasa Pura Aviasi dan Angkasa Pura Integral. 
Menurutnya, para anak usaha tersebut dicanangkan untuk bekerja sama dengan bandara-bandara internasional, karena terdapat banyak peluang bisnis yang dapat dikelola oleh anak usahanya tersebut.
Dia menyebutkan pendapatan sepanjang 2018 lalu setelah diaudit mencapai Rp9,4 triliun dengan laba bersih berkisar Rp1,9 triliun. "Saya ada datanya, Rp6 triliun dari aero Rp3,4 triliun dari nonaero atau berkisar 36%," jelasnya. 
Pada 2019, dia berharap pendapatan perusahaan pengelola bandara pelat merah tersebut meingkat menjadi Rp11,2 triliun dengan kontribusi dari bisnis nonaero meningkat menjadi 42%.
"Pada 2019, kami harapkan kontribusi nonaeronya kira-kira 42% dari total pendapatan kami," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper