Bisnis.com, JAKARTA - Pada Minggu (24/3/2019) pagi, Presiden Joko Widodo meresmikan Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.
Peresmian itu dilakukan oleh Jokowi setelah dirinya kembali menggunakan MRT dari Stasiun Istora Mandiri dan turun di Stasiun Bundaran HI.
Dalam acara peresmian itu, Jokowi menyampaikan pidato singkat mengenai MRT. "Hari ini sebuah peradaban baru dengan dimulai dioperasikannya MRT fase pertama," kata Jokowi yang didampingi oleh sejumlah Menteri Kabinet Kerja dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Di depan ribuan yang orang berada di Bundaran HI, Jokowi menyatakan MRT yang merupakan MRT pertama di Indonesia itu adalah sebuah budaya baru. Oleh karena itu, Jokowi berpesan sejumlah hal.
Pertama, jangan buang sampah di MRT dan stasiun MRT. "Jaga agar MRT dan stasiun-stasiun yang kita miliki tidak kotor. Sanggup?" tanya Jokowi yang dijawab "sanggup" oleh masyarakat yang hadir di situ.
Kedua, antre apabila akan naik MRT dan jangan berdesakan. Jokowi berpesan supaya masyarakat membiasakan antre dan disiplin dalam hal waktu. "Jangan sampai pintu mau tutup, baru mau masuk, kejepit nanti," kata Jokowi.
Proses konstruksi MRT pertama di Indonesia ini dimulai pada 2013 ketika Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Proses konstruksi selesai pada 2018 ketika Jokowi menjabat sebagai Presiden. Proyek ini sendiri digagas sejak 1985.
Rute MRT ini adalah Stasiun Bundaran HI-Lebak Bulus yang melewati stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Bendungan Hilir, Istora, Senayan, Asean, Blok M, Blok A, Haji Nawi, Cipete Raya, Fatmawati.
Perjalanan menggunakan MRT dari Stasiun Bundaran HI menuju Stasiun Lebak Bulus hanya ditempuh sekitar 30 menit.
Sistem integrasi pengelolaan transportasi, termasuk di dalamnya adalah MRT, sedang dibahas oleh pemerintah guna memecahkan persoalan kemacetan di Jabodetabek yang ditaksir menelan kerugian negara hingga Rp100 triliun per tahun.