Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah memastikan akan terus melakukan sejumlah terobosan dari sisi kebijakan untuk mempercepat arus logistik.
Baca Juga
Direktur Teknis Kepabeanan Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Fadjar Donny Tjahjadi mengatakan bahwa permasalahan logistik masih menjadi salah satu titik yang mendapatkan perhatian dari pemerintah, termasuk Bea Cukai. Termasuk di dalamnya adalah dwelling time, di mana Indonesia sekarang menempati peringkat 46.
Padahal, Presiden Joko Widodo menargetkan Indonesia menempati peringkat 40.
"Tentu saja untuk mencapai target ini diperlukan kerja sama dari berbagai pihak," ujarnya seperti dikutip dari laman resmi Bea Cukai, Jumat (24/5/2019).
Menurut Donny, otoritas kepabeanan sebenarnya telah menerapkan sejumlah kebijakan mulai dari joint inspection Bea Cukai dengan Karantina, optimalisasi delivery order online, penerapan auto gate system di semua tempat penimbunan sementara, one gate, billing and payment system, dan e-trucking untuk mendorong perbaikan dwelling time.
Sementara itu, Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) Nur Bahagia menjelaskan logistik merupakan perbekalan yang berkaitan dengan pengelolaan aliran barang. Seluruh pergerakan logistik berpacu dengan supply dan demand.
Oleh karena itu, untuk keseimbangan pasokan dan permintaan agar lebih mempercepat arus barang, diperlukan pengembangan pelabuhan sebagai kawasan logistik dan transportasi.