Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLN : Baru Sebagian Pembangkit Diesel Beralih ke Gas

PT PLN (Persero) mengaku sejumlah pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang seharusnya dikonversi menggunakan gas masih memakai bahan bakar minyak.
Pekerja melakukan pengecekan pada proyek PLTGU Jawa 2 di Jakarta./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja melakukan pengecekan pada proyek PLTGU Jawa 2 di Jakarta./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA -- PT PLN (Persero) mengaku sejumlah pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang seharusnya dikonversi menggunakan gas masih memakai bahan bakar minyak.

Plt. Direktur Utama PLN Djoko Rahardjo Abumanan mengatakan sebagian PLTD sudah mulai beralih ke gas. Hanya saja, PLN harus mengeluarkan biaya lebih besar lantaran anak usaha, yakni PT PLN Gas and Geothermal (GG), yang menyalurkan gas tersebut harus mendistribusikannya ke banyak tujuan. 

Menurutnya, meskipun sudah ada keputusan untuk mulai mengonversi PLTD ke gas, penyalur masih belum siap. "Mahal kan karena multi destinasi, PLN ingin yang lebih murah lagi," katanya, Rabu (17/7/2019). 

Djoko mengatakan konversi PLTD ke gas akan dilakukan tidak hanya di Indonesia bagian tengah seperti Nusa Tenggara, tetapi juga wilayah Indonesia Timur. 

"Pontianak kita delete [konversi PLTD ke gas], karena PLTU sudah masuk," katanya. 

Sebagai gambaran, ongkos produksi pembangkit dengan bahan bakar minyak nilainya enam kali lebih mahal daripada batu bara. Sementara itu, ongkos produksi pembangkit dengan tenaga gas nilainya hanya tiga kali lebih mahal dibandingkan pembangkit batu bara.

Berdasarkan data PLN, total kapasitas PLTD di Indonesia hingga kuartal I/2019 sebesar 4.973 MW dan PLTG atau Gas Uap (PLTGU) maupun Mesin Gas (PLTMG) mencapai 17.178 MW.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper