Bisnis.com, JAKARTA — PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek engungkapkan bahwa pengangkatan gelagar kotak baja pada proyek jalan tol layang Jakarta—Cikampek II telah rampung. Pekerjaan ini merupakan dasar konstruksi dari jalan tol layang sepanjang 36,40 kilometer.
Direktur Utama PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek Djoko Dwijono mengatakan bahwa pengangkatan gelagar kotak baja (steel box girder/SBG) terakhir menandakan penyelesaian konstruksi masih sesuai dengan target yaitu pada akhir September 2019.
“Proses pengangkatan seluruh SBG untuk jalan tol Jakarta—Cikampek II Elevated selesai dalam waktu 22 bulan dari total pekerjaan proyek yang saat ini telah berjalan sepanjang 30 bulan,” ujar Djoko melalui siaran pers, Selasa (10/9/2019).
Setelah pengangkatan gelagar kotak baja selesai, saat ini kami fokus pada pekerjaan pengecoran slab.
Perusahaan merencanakan seluruh pekerjaan konstruksi selesai akhir bulan ini sehingga dapat dilanjutkan dengan proses lainnya seperti uji beban, uji layak fungsi dan uji layak operasi.
Menurutnya, dengan selesainya pengangkatan gelagar kotak baja terakhir, mayoritas pekerjaan akan fokus dilakukan di bagian atas (badan jalan) proyek sehingga diharapkan potensi adanya rekayasa lalu lintas saat pekerjaan proyek berlangsung dapat berkurang.
Baca Juga
Djoko pun berharap supaya rekayasa lalu lintas dapat menjadi solusi ketika pekerjaan-pekerjaan minor seperti pengecoran slab dilakukan.
Berada tepat di sebagian ruas tol Jakarta—Cikampek yang sudah ada, proyek jalan tol layang Jakarta—Cikampek II membentang dari ruas Cikunir hingga Karawang Barat.
Jalan tol ini merupakan jalur alternatif bagi pengguna jalan tol yang akan menuju ke Cikampek maupun Bandung. Jalan tol ini juga dapat menunjang distribusi arus barang dan jasa, baik yang menuju maupun keluar Jakarta dari Jawa Barat dan berlanjut dari atau ke Jawa Tengah hingga Jawa Timur.
