Bisnis.com, JAKARTA — Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan diberi kabar oleh pihak Istana untuk datang ke Jakarta pada pekan lalu. Setelah bertemu Presiden Joko Widodo, Selasa (22/10/2019) malam, Arifin diberitahu untuk mengisi pos Menteri ESDM.
"Baru tahu tadi malam untuk mengisi nomenklatur yang ditugaskan kepada saya," tuturnya dalam sambutan serah terima jabatan Menteri ESDM, Rabu (23/10/2019).
Setelah menjabat, Arifin akan langsung berkoordinasi dengan jajaran Kementerian ESDM untuk mempelajari apa saja yang harus dikerjakan. Dia mengatakan saat ini Indonesia menghadapi defisit neraca perdagangan yang wajib menjadi perhatian bersama.
"Saya akan berusaha untuk mempelajari hal-hal yang kita kerjakan semua," tuturnya.
Selain itu, Arifin mengaku sudah mendapatkan oleh-oleh pekerjaan rumah dari Ignasius Jonan. Untuk dapat menyelesaikannya, dia akan terlebih dahulu mempelajarinya.
Mantan Dubes Jepang ini pun menyatakan bakal terbuka untuk setiap masukan yang datang kepadanya. "Saya mohonkan kerja sama yang semaksimal mungkin," ujarnya.
Arifin juga akan fokus pada sektor kelistrikan yang juga menjadi hajat hidup orang banyak. Dia siap mempercepat penyelesaian listrik di daerah-daerah terluar dan jauh dari jangkauan.
Pria lulusan Fakultas Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung 1977 ini, sebelumnya menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Jepang.
Saat mengumumkan posisi Arifin sebagai nakhoda di Kementerian ESDM, Jokowi juga mengharapkan mantan Dirut PT Petrokimia Gresik ini dapat meningkatkan investasi di sektor energi baru terbarukan dan mencari solusi menekan impor minyak dan gas bumi.
Selain menjadi Petrokimia Gresik, Arifin juga pernah menjadi Dirut PT Pupuk Sriwidjaja dan Pupuk Indonesia Holding Company hingga 2015.
Sebagai Menteri ESDM, pria kelahiran 19 Juni 1953 ini langsung dihadapkan sejumlah pekerjaan rumah semua sektor yang dinaunginya.