Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks EODB 2020 Bank Dunia, Negara Berkembang Intensif Lakukan Perbaikan

Negara-negara berkembang menjadi motor perbaikan kebijakan untuk meningkatkan kemudahan berbisnis.

Bisnis.com, JAKARTA - Negara-negara berkembang menjadi motor perbaikan kebijakan untuk meningkatkan kemudahan berbisnis.

Berdasarkan hasil laporan indeks Kemudahan Berbisnis (Ease of Doing Business/EODB) yang dirilis oleh Bank Dunia pada Jumat (25/10/2019), negara berpendapatan rendah dan menengah melakukan 136 reformasi dalam rentang tahun 2018 hingga 2019.

"Negara-negara berkembang mencakup 72% dari perbaikan kemudahan berbisnis yang dilakukan secara global," ujar Analis Bank Dunia Margherita Mellone pada Jumat (25/10/2019) pagi. 

Menurut Mellone, catatan ini menjadi sinyal positif bagi para investor untuk menetukan tempatnya berinvestasi. Banyaknya perbaikan yang dilakukan negara-negara berkembang akan semakin mengurangi kesenjangan ekonomi dunia. 

Sebanyak 65% negara di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara melakukan reformasi kemudahan berbisnis. Secara keseluruhan, sebanyak 57 kebijakan dikeluarkan dengan rata-rata 2,9 perubahan per negara. 

Uni Emirat Arab (UEA) masih menjadi negara dengan indeks Kemudahan Berbisnis tertinggi di kawasan ini, yakni pada posisi ke-16.

Kawasan Sub-Sahara Afrika menjadi wilayah selanjutnya yang melakukan paling banyak perubahan. Sebanyak 65% negara dari kawasan tersebut melakukan total 73 reformasi dengan rata-rata 1,3 perubahan per negara.

Angka tersebut menunjukkan penurunan bila dibandingkan dengan EODB pada 2019. Tahun lalu, kawasan ini mencatatkan 108 reformasi untuk menciptakan kemudahan berbisnis. 

Sementara itu, 50% negara pada kawasan Asia Selatan mengeluarkan 17 kebijakan reformatif yang mempermudah masuknya usaha. Negara di kawasan ini rata-rata mengeluarkan 2,1 perubahan. 

Selanjutnya, sebanyak 35 kebijakan dikeluarkan 66% dari negara di Kawasan Amerika Latin dan Karibia dengan rata-rata 1,1 reformasi per tahun. Adapun 48% dari negara di wilayah Asia Timur dan Pasifik menerapkan 33 kebijakan baru dengan rata-rata per negara 1,3 kebijakan. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper