Bisnis.com, JAKARTA - Meski telah melakukan perbaikan pada lima sektor penilaian, Indeks Kemudahan Berbisnis Indonesia tidak mengalami lonjakan yang berarti.
Menurut hasil laporan indeks Kemudahan Berbisnis (Ease of Doing Business/EODB) 2020 yang dirilis oleh Bank Dunia pada Jumat (25/10/2019), Indonesia menempati posisi ke-73, tidak berubah bila dibandingkan dengan tahun 2019 meski perolehan nilai mengalami peningkatan 1,42 poin.
Negara dengan perbaikan nilai tertinggi dalam indeks tahun ini adalah Arab Saudi yaitu sebanyak 7,7 poin yang menempatkannya pada posisi ke-62 dari 190 negara.
Arab Saudi dinilai Bank Dunia melakukan perbaikan secara optimal pada delapan dari sepuluh indikator penilaian, yakni memulai usaha (starting a business), izin konstruksi (dealing with construction permits), elektrifikasi (getting electricity), mendapat kredit (getting credit), perlindungan terhadap investor minoritas (protecting minority investors), perdagangan lintas batas (trading across borders), penegakan hukum terhadap kontrak (enforcing contracts), serta penyelesaian perkara kebangkrutan (resolving insolvency).
Yordania juga mengalami kenaikan poin secara signifikan. Perbaikan pada tiga sektor, yaitu mendapat kredit, pembayaran pajak, dan penyelesaian perkara kebangkrutan membuat perolehan nilai negara ini naik 7,6 poin.
Selanjutnya, Togo mengalami kenaikan 7,0 poin yang menempatkannya pada peringkat ke-97, dua tingkat di bawah Filipina. Negara ini melakukan reformasi pada lima indikator yakni memulai usaha, izin konstruksi, elektrifikasi, pendaftaran properti (registering property), dan mendapat kredit.
Baca Juga
Bahrain menjadi negara dengan perbaikan terbesar keempat dalam indeks tahun ini. Dengan reformasi pada seluruh bidang kecuali memulai usaha membuat perolehan angka Bahrain meningkat 5,9 poin dan menempatkannya pada posisi ke-43.
Tajikistan yang pada tahun ini bertengger di posisi ke-106 menorehkan kenaikan 5,7 poin bila dibandingkan dengan indeks tahun 2019. Negara di wilayah Asia Tengah itu melakukan reformasi pada tiga sektor, yaitu memulai usaha, mendapat kredit, dan perdagangan lintas batas.