Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai mayoritas bank di Indonesia yang cenderung konservatif serta revisi DNI yang masuk tahap finalisasi menjadi sorotan edisi harian Bisnis Indonesia, Rabu (27/11/2019).
Berikut beberapa perincian topik utamanya:
Bank Cenderung Konservatif. Mayoritas perbankan di Tanah Air cenderung konservatif dalam mematok target penyaluran kredit pada tahun depan, setelah pertumbuhan pembiayaan tahun ini direvisi menjadi lebih rendah.
Revisi DNI Masuk Tahap Finalisasi. Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian masih dalam proses fi nalisasi revisi atas Peraturan Presiden No. 44/2016 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal.
Wewenang Pungutan Pemda Tereduksi. Rasionalisasi pajak dan retribusi daerah dikhawatirkan akan mereduksi kewenangan pemerintah daerah dalam menentukan tarif. Tak hanya itu, kebijakan ini juga berisiko memunculkan penyeragaman tarif.
BPS Alokasikan Anggaran Rp4 Triliun. Badan Pusat Statistik (BPS) menggelontorkan anggaran senilai Rp4 triliun untuk menyelenggarakan Sensus Penduduk 2020. Dari jumlah tersebut, sekitar 80 persen dialokasikan untuk biaya pelatihan, akomodasi, dan transportasi bagi petugas statistik.
Tren Merger & Akuisisi Kian Semarak. Bisnis, JAKARTA – Merger dan akuisisi yang dilakukan sejumlah korporasi pada pekan ini seolah menjadi pertanda bahwa optimisme pelaku usaha meningkat, kendati masih dibayangi oleh ketidakpastian ekonomi.
Output Industri Singapura Naik 4 Persen. Produksi industri Singapura secara tak terduga naik pada Oktober, dan menandai lonjakan terbesarnya dalam hampir setahun terakhir sekaligus mengindikasikan pemulihan ekonomi