Bisnis.com, JAKARTA - Nasib Singapore Airshow 2020 (11-16 Februari 2020) cukup mengenaskan akibat isu virus Corona, karena beberapa peserta mengurangi anggota delegasi bahkan ada yang sama-sekali mundur dari pameran dirgantar terbesar se-Asia tersebut.
Padahal, Singapore Airshow 2020 baru mulai debutnya hari ini hingga akhir pekan pada Minggu 16 Februari 2020.
Bloomberg melaporkan bahwa Boeing dan Airbus mengurangi jumlah delegasi yang mereka kirim ke Singapore Airshow 2020.
"Pertemuan eksekutif yang mereka agendakan Senin (10/2/2020) juga telah mereka batalkan," tulis laporan Bloomberg, Selasa (11/2/2020).
Langkah lebih ekstrim dipilih Lockheed Martin Corp, pabrikan pesawat tempur F-35 yang secara total menarik diri dari kegiatan Singapore Airshow 2020.
"Begitu pula dengan pabrikan pesawat dari China Commercial Aircraft Corporation asal China yang memilih mundur dari pameran dirgantara tersebut."
Saking traumanya terhadap virus Corona, panitia Singapore Airshow 2020 membatasi jumlah tiket yang mereka cetak guna menghindari sentuhan fisik antar tangan panitia dengan peserta dan sesama peserta.
Para peserta juga dianjurkan untuk mengenakan masker tidak saling berjabat tangan untuk menghindari kontak fisik guna menangkal hal-hal yang tak diinginkan.
Meskipun demikian, panitia Singapore Airshow tidak menyerah dan akan tetap menggelar Singapore Airshow mulai hari ini.
"Mereka menyadari sepenuhnya bahwa infeksi apa pun yang mungkin terjadi selama pameran akan memiliki konsekuensi yang luas,” kata Shukor Yusof, pendiri konsultan penerbangan Endau Analytics di Malaysia.
Singapore Airshow adalah salah satu pameran dirgantara akbar di Asia. Tahun 2018 saja, Singapore Airshow berhasil menyedot lebih dari 54.000 pengunjung.
Pengunjung membelanjakan duit US$247 juta (sekitar Rp3,3 triliun) untuk akomodasi dan tiket selama pameran dua tahun silam tersebut.
Bagaimana dengan nasib Singapore Airshow 2020. Para pelaku industri dirgantar bisa memaklumi jika selama Singapore Airshow 2020 pengunjungnya sepi dan tidak akan ada pengumuman deal bisnis besar.
"Saya tak yakin akan ada pengumuman besar, karena semua orang masih fokus terhadap wabah virus Corona yang mengerikan," ujar John Slattery Kepala Pesawat Komersial Embraer SA.