Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Shell dan Lemigas Bahas Implementasi B30

Forum diskusi ini dibungkus dengan acara Shell ExpertConnect, yang sudah digelar untuk ketiga kalinya.
Logo Shell.
Logo Shell.

Bisnis.com, JAKARTA – Shell Indonesia bekerja sama dengan Pusat Penelitian Lemigas mendiskusikan penerapan biodiesel 30 persen atau B30 di Indonesia. Forum diskusi ini dibungkus dengan acara Shell ExpertConnect, yang sudah digelar untuk ketiga kalinya.

Deputy Director Shell Lubricants Indonesia Andri Pratiwa mengatakan pihaknya terus melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, terutama pelaku bisnis dalam berbagi informasi mengenai teknologi yang sedang diterapkan.

Dengan berkolaborasi, kita dapat bekerjasama mengantisipasi tantangan yang mungkin terjadi di masa depan, dan sekaligus turut memberikan kontribusi positif terhadap kemajuan ilmu dan teknologi di Indonesia,” katanya, dalam keterangan pers, Kamis (27/2/2020).

Andri menjelaskan, dalam Shell ExpertConnect kali ini, pihaknya menghadirkan para pakar juga pelaku bisnis di industri terkait untuk dapat berbagi pengalaman, pengetahuan dan praktek terbaik untuk mensukseskan implementasi B30.

GM Plant Operation BUMA I Made Yatna mengatakan berdasarkan hasil bench test yang dilakukan terhadap B30, terjadi kenaikan penggunaan bahan bakar (fuel consumption) sebesar 0.83 persen jika dibandingkan dengan bahan bakar konvensional.

“Di sisi lain karena POME memiliki sifat membersihkan, maka akan mempengaruhi penggunaan fuel filter. Namun kami mendukung program pemerintah ini,” katanya.

Di sisi lain, Kesiapan implementasi B30 ini juga dilakukan oleh produsen Hino. Taryono, Technical Service Division Head Hino, menjelaskan pihaknya melakukan inovasi pada fuel system truck dan bus dengan memperbesar kapasitas fuel filter serta menyiapkan option fuel strainer.

Tidak haya itu, Hino juga mengubah bahan pelapis pada fuel tank dan piping untuk meningkatkan daya tahan kendaraan terhadap penggunaan B30 di Unit truk dan bus hasil produksi terbaru.

Shell Asia Pacific Product App Specialist Mohammad Rachman Hidayat mengungkapkan tantangan–tantangan yang dihadapi pelaku bisnis yang menggunakan B30 dibandingkan dengan bahan bakar konvensional.

Secara umum B30 berbasis POME (Palm Oil Methyl Ester) sangat mempengaruhi sistem bahan bakar dan pelumasan. Rahman menuturkan dari sisi nilai korosi pada temperature tinggi, POME yang dipakai di Indonesia memiliki tingkat keasaaman yang rendah dibandingkan dengan RME (Rapeseed Methyl Ester) yang biasa digunakan di Eropa.

“Berdasarkan pengalaman dan data Shell, pelumas yang memiliki klasifikasi mutu oil mesin API Service CI-4 terbukti mampu mengatasi bahan bakar B30 atau lebih. Hal ini disebabkan API CI-4 ini memiliki sifat soot handling yang lebih baik dibanding klasifikasi API Service di bawahnya,” katanya.

Klasifikasi CI-4 juga compatible dengan mesin dengan standar emisi EURO IV (non DPF) yang akan segera di terapkan di Indonesia. Karena B30 memiliki kandungan Sulphur yang lebih rendah, sehingga memungkinkan untuk memperpanjang oil drain interval.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper