Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) akan menyiapkan pasokan gas bumi sekitar 167 Billion British Thermal Unit per Day (BBTUD) dan membangun infrastruktur gas alam cair (LNG) untuk pembangkit PLN dengan kapasitas 1,7 Giga Watt (GW) di 52 lokasi.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan program konversi pembangkit tenaga listrik dari bahan bakar minyak (BBM) ke gas atau gasifikasi pembangkit listrik merupakan salah satu program Quickwins Kementerian ESDM yang ditargetkan selesai bertahap, paling lambat dalam 2 tahun.
"Dari 52 lokasi konversi pembangkit listrik tersebut, akan diselesaikan dalam jangka waktu 2 tahun, dan dibagi jadi 4 tahap. Untuk tahap pertama akan diselesaikan tahun 2020 ini sebanyak 5 lokasi pembangkit listrik dengan total kapasitas 430 MW," ujarnya seperti yang dikutip dalam laman Kementerian ESDM, Minggu (1/3/2020).
Total 1,7 GW pembangkit tersebut, mayoritas pembangkit di Timur Indonesia. Dari total 1,7 GW, sekitar 77 persen kapasitas pembangkit berada di wilayah Timur Indonesia yaitu Maluku, Papua, Sulawesi, dan Bali Nusa Tenggara. Sedangkan 33 persen berada di Nias dan Kalimantan.
"Indonesia Timur terus menjadi concern Pembangunan Pemerintah," katanya.
Pemerintah akan terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas untuk dalam negeri, dengan pembangunan infrastruktur gas seperti fasilitas LNG maupun pipa transmisi dan distribusi. Untuk Sumatera dan Jawa, pipa transmisi gas akan terhubung mulai dari Utara Sumatera hingga Timur Jawa.
Baca Juga
Pemanfaatan gas lebih bersih dibandingkan dengna diesel, sehingga dampak lingkunganya lebih positif.
"Selain itu, sesuai arahan Menteri ESDM, untuk pembangkit kecil-kecil di pulau terluar, agar PLN melakukan kajian kemungkinan penggunaan energi alternatif lain energi terbarukan supaya pulaunya lebih bersih, bisa pakai solar cell atau biomasa," tambah Ego.