Bisnis.com, JAKARTA - DPP Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia berinisiatif menggalang bantuan untuk masyarakat di tengah ancaman pandemi virus corona jenis baru atau Covid-19 yang semakin merebak di Indonesia.
Ketua Umum DPP Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mengatakan bahwa pihaknya turut berkontribusi dalam aspek sosial dengan menyalurkan bantuan berupa bahan pokok serta alat kesehatan.
Hanya saja, Totok tak ingin aksi sosial ini terlalu dibesar-besarkan. Dia menyatakan bahwa banyak pengusaha properti di bawah asosiasi REI yang berinisiatif menyalurkan bantuan untuk masyarakat seperti Agung Sedayu Group dan Sinar Mas Land.
Dia mengatakan bahwa pihaknya juga telah mengimbau para anggota di daerah agar turut berkontribusi dalam penyaluran bantuan termasuk dalam bentuk sarana dan prasarana.
Hal ini menyusul Wisma Atlet yang sebelummya telah dijadikan sebagai Rumah Sakit darurat Covid-19. Belum lagi ditambah dengan adanya hotel yang dijadikan sebagai posko tenaga medis.
Namun, Totok menyatakan bahwa bantuan seperti itu diharapkan turut menyasar daerah lain. Oleh sebab itu, dia mengaku bahwa pihaknya tengah mempersiapkan semua itu yang masih dalam proses.
Baca Juga
"Untuk hotel saya sudah mengimbau selain yang juga [rencananya] dari BUMN, misalnya, di Jawa Timur perlu juga, di provinsi [lain] perlu menyiapkan," ujar Totok kepada Bisnis, Senin (23/3/2020).
Dia mengatakan bahwa dalam menghadapi virus corona ini perlu ditangani secara merata ke seluruh daerah lainnya. Terlebih, tak sedikit tenaga medis di daerah yang turut terpapar virus ganas tersebut.
"Semua ini perlu waktu penanganan, kita lagi persiapan dan kita sudah mengimbau, beberapa sudah lapor menyiapkan tempatnya," ujarnya.
Secara terpisah, Ketua DPD REI Jawa Barat Joko Suranto menyatakan bahwa pihaknya telah berinisiatif menggalang dana untuk membantu pengadaan alat pelindung diri (APD). Sejauh ini, dana yang sudah terkumpul tercatat senilai Rp200 juta dan masih berlanjut.
Adapun, berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar), per sore ini kasus positif corona di daerah itu menyentuh angka 59 orang, sedangkan orang dalam pengawasan (ODP) mencapai 2.519 orang, dan pasien dalam pengawasan (PDP) 385 orang. Sementara secara nasional, pasien positif telah menyentuh 579 orang.
Joko mengatakan bahwa pihaknya sejauh ini belum membicarakan secara internal terkait dengan dukungan menjadikan hotel untuk membantu pemerintah dalam menangani pandemi covid-19.
"Untuk pengusaha hotel atau apartemen belum ada pembicaraan, tetapi kita siap membantu manakala ada upaya sterilisasi satu wilayah, kita akan backup dalam segi konsumsi," ujarnya.