Bisnis.com, JAKARTA — Dewan Pengurus Pusat Real Estat Indonesia (DPP REI) buka suara perihal adanya organisasi masyarakat (ormas) GRIB Jaya yang menggeruduk Golf Pondok Indah milik PT Metropolitan Kentjana Tbk. (MKPI).
Adri Istambul Lingga Gayo selaku Kepala Badan Advokasi & Perlindungan Anggota DPP REI menjelaskan bahwa tindakan ormas yang mengaku mewakili ahli waris atas tanah eigendom verponding no. 6431 merupakan bentuk tekanan yang mengganggu ketertiban umum.
Padahal, MKPI disebut sepenuhnya memiliki legalitas atas kepemilikan tanah dengan berbagai putusan hukum yang berkekuatan tetap.
“Gugatan dari pihak-pihak yang mengaku sebagai ahli waris telah diproses melalui jalur hukum, termasuk Pengadilan Negeri, PTUN, hingga Mahkamah Agung melalui Peninjauan Kembali, dan semuanya dimenangkan oleh PT Metropolitan Kentjana,” kata Adri dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (8/8/2025).
Dengan demikian, dia menyatakan bahwa tidak ada lagi proses hukum yang terbuka terkait sengketa ini.
Adri juga menyampaikan bahwa Grup Pondok Indah telah memenuhi kewajiban secara hukum dan moral dalam pengelolaan kawasan terkait.
Baca Juga
Dia lantas menyebut bahwa tekanan pihak eksternal termasuk gangguan ormas semacam ini dapat menjadi preseden buruk yang merugikan iklim investasi di sektor properti nasional.
REI pun berharap kepada pemangku kepentingan terkait agar turut menjaga stabilitas industri properti, sekaligus agar masyarakat menaati ketentuan hukum yang berlaku.
“REI menyampaikan dukungan penuh terhadap PT Metropolitan Kentjana dan akan terus mengawal agar seluruh anggotanya mendapatkan perlindungan yang adil dan berkelanjutan sesuai prinsip hukum yang berlaku di Indonesia,” pungkasnya.
Sebelumnya, unjuk rasa berlangsung di kawasan Golf Pondok Indah pada Rabu (6/8/2025) oleh sekelompok massa organisasi masyarakat (ormas) GRIB Jaya yang mengaku mewakili ahli waris Toton Cs.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan bahwa kelompok massa tersebut melangsungkan orasi untuk menuntut hak atas tanahnya, lantas membantah bahwa telah terjadi bentrokan.
“Pengunjuk rasa kan melakukan orasi. Tidak ada ribut atau bentrok. Aman terkendali,” ujarnya saat dihubungi wartawan.