Bisnis.com, JAKARTA - Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan pola belanja generasi milenial lebih banyak dilakukan dalam jaringan, karena mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap di rumah selama pandemi Covid-19.
BPS dalam survei sosial demografi dampak Covid-19 dikutip di Jakarta, Rabu (3/6/2020), mendapatkan hasil bahwa milenial perempuan lebih banyak berbelanja dalam jaringan (daring/online) dibandingkan laki-laki milenial.
“Sebanyak 54 dari 100 responden generasi milenial yang berbelanja online selama pandemi Covid-19 adalah perempuan,” tulis BPS dalam keterangan resminya.
Hasil survei juga menunjukkan generasi milenial perempuan memilih tetap tinggal di rumah sebanyak 45 persen dengan alasan menjaga kesehatan diri dan keluarga. Dengan demikian, kaum hawa milenial ini lebih banyak memilih berbelanja daring dibandingkan kaum adam milenial.
Secara kuantitas belanja daring selama pandemi, generasi milenial juga mendominasi dibandingkan generasi baby boomers atau generasi yang lahir dari tahun 1945 hingga 1965, meski generasi senior ini respondennya lebih banyak.
Namun, BPS tidak mengungkapkan dalam survei ini, berapa besaran kuantitas belanja daring yang dilakukan generasi milenial selama masa pandemi Covid-19.
Sementara itu, secara umum belanja daring menjadi tren ketika pandemi Covid-19, ditunjukkan dengan peningkatan aktivitas belanja daring sebesar 31 persen, sebanyak 28 persen mengalami penurunan belanja daring dan sisanya tetap.
Penurunan belanja daring itu disebabkan karena penurunan pendapatan dampak wabah Covid-19.
Untuk belanja daring, survei BPS menyebut sebanyak 51 persen dibelanjakan untuk bahan makanan, kesehatan (20 persen), pulsa atau paket data (14 persen), sisanya makanan minuman jadi dan belanja listrik.
“Dengan berkumpulnya keluarga di rumah, tingkat belanja makanan baik bahan mentah maupun makanan siap konsumsi menjadi lebih tinggi,” demikian keterangan BPS.