Bisnis.com, BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam menyiapkan pembangunan depo kontainer atau penyimpanan kontainer dekat Pelabuhan Kontainer Batu Ampar. Lahan yang disediakan untuk lokasi depo kontainer, sekitar 3,9 hektar yang berjarak sekitar sekitar 500 meter dari pelabuhan Batu Ampar.
Ronaldi, Manajer Komersil Kantor Pelabuhan BP Batam, mengungkapkan, dengan ketersediaan lahan itu, akan memudahkan pengusaha untuk menyimpan kontainer dan mendukung kelancaran arus lalu lintas kontainer di pelabuhan itu.
Pada prosesnya, kemudahan dengan adanya lahan kontainer ini, tetap membutuhkan peningkatan pada alat bongkar muat peti kemas.
"Saat ini kita masih mengandalkan alat bongkar muat yang konvensional," kata Ronaldi, Selasa (8/9/2020).
Selain peningkatan infrastruktur, BP Batam juga tengah mengupayakan penurunan biaya bongkar muat logistik di sana. Dengan target penurunan sebesar 10 persen dari biaya saat ini. Dengan menurunkan biaya logistik, akan menjadi daya tarik bagi investor.
Sebelumnya, pengembangan infrastruktur pelabuhan Batu Ampar sendiri, sudah diserahkn kepada PT Pelindo II dan konsorsiumnya. Fasilitas pembangunan yang akan dibangun Pelindo II atau Indonesia Port Corporation (IPC) di Batu Ampar, mulai kapasitas bongkar muat, gate system hingga Marine Operating System (MOS).
Pelindo II menegaskan tindak lanjut rencana pengembangan Pelabuhan Batu Ampar untuk optimalisasi pengelolaan dan operasional Pelabuhan Batu Ampar. Di mana, pelabuhan Batuampar merupakan pelabuhan utama dalam bongkar muat di Pulau Batam.
Untuk tahap awal, pengembangan dilakukan dengan memperbaiki infrastruktur serta fasilitas kepelabuhanan, terutama di sisi utara pelabuhan, yang akan dimulai pada bulan Maret 2020.
Di sisi laut pelabuhan, Pelindo II akan menerapkan aplikasi MOS (Marine Operating System), yang merupakan aplikasi digital pelayanan kapal pandu dan kapal tunda agar efisien. Kemudian di area terminal bongkar muat, Pelabuhan Batu Ampar akan dilengkapi Terminal Operating System.