Bisnis.com, JAKARTA — PT PLN (Persero) memperoleh dukungan pendanaan dari Asian Development Bank (ADB) dan Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW) senilai US$910 juta untuk investasi kelistrikan di wilayah Indonesia bagian timur.
Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly mengatakan bahwa program investasi ini guna melakukan penyambungan pelanggan baru maupun peningkatan layanan kepada para pelanggan di wilayah tersebut.
"Total dukungan pendanaan yang diberikan oleh ADB untuk pendanaan program investasi kelistrikan di regional Kalimantan, Maluku, dan Papua sebesar US$600 juta dan dari KfW untuk program investasi kelistrikan khususnya distribusi ke pelanggan di regional Sulawesi dan Nusa Tenggara sebesar US$310 juta,” ujar Sinthya melalui siaran pers, Kamis (17/12/2020).
Dia menambahkan bahwa dukungan ini juga dalam rangka peningkatan rasio elektrifikasi nasional, khususnya di wilayah Indonesia bagian timur sehingga dapat lebih mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan perbaikan kualitas kehidupan masyarakat setempat.
“Dengan adanya jaminan pemerintah melalui PT PII [Penjaminan Infrastruktur Indonesia], PLN dapat memperoleh dukungan dana yang cukup, tenor yang panjang, dan cost of fund yang kompetitif sehingga mampu menjaga biaya pokok penyediaan agar tetap efisien,” katanya.
Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman menyampaikan bahwa jaminan pemerintah kepada kegiatan ini bertujuan untuk memberi dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.