Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan adanya kenaikan impor barang konsumsi pada Maret 2021 sebesar 15,51 persen secara bulanan dengan nilai total mencapai US$1,41 miliar. Kurma menjadi salah satu komoditas yang memperlihatkan kenaikan impor jelang Ramadan.
Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan impor kurma pada Maret mencapai US$17,1 juta. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan impor pada Januari 2021 yang bernilai US$10,3 juta dan pada Februari di angka US$14,9 juta.
“Karena tidak diproduksi di dalam negeri, kita mengimpor kurma dan ini sudah terlihat sejak Januari,” kata Suhariyanto dalam konferensi pers, Kamis (15/4/2021).
Baca Juga
Sejumlah negara Timur Tengah menjadi pemasok utama komoditas yang kerap dikonsumsi saat berbuka puasa tersebut. Tiga negara pemasok kurma terbesar adalah Mesir, Tunisia, dan Arab Saudi.
Selain kurma, sejumlah barang konsumsi yang mengalami kenaikan besar sepanjang Maret adalah vaksin untuk manusia yang berasal dari China, susu dan bubuk krim dari Selandia Baru, gula mentah dari India, mesin AC dari Thailand, dan jeruk mandarin dari China.
“Terdapat kenaikan impor jelang Ramadan, [termasuk] dalam hal ini pemerintah selalu menjaga pasokan pangan agar tidak menimbulkan gejolak,” lanjutnya.