Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemendag Minta Pelaku Usaha Partisipasi Tekan Impor

Kemendag minta pelaku usaha tingkatkan nilai produk untuk bersaing secara optimal, sehingga dapat menekan impor
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/2/2022). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/2/2022). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Impor Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Moga Simatupang meminta para pengusaha untuk ambil bagian dalam substitusi impor.

Menurutnya menekan impor, tidak cukup dengan kebijakan yang pemerintah keluarkan untuk substitusi impor, pelaku usaha juga harus menjual produknya dengan kreatif dan inovatif sehingga banjir peminat. 

“Pengendalian impor bukan hanya melalui kebijakan. Kami juga mohon dukungan dari para pelaku usaha bagaimana mereka mempromosikan produknya supaya dikenal kalangan muda dan masyarakat Indonesia,” kata Moga pada acara Ngobrol Tempo, Rabu (2/3/2022). 

Menurut Moga, pengusaha harus melakukan promosi dengan efektif dan berani agar produknya dikenal banyak orang dari berbagai kalangan. Tak hanya itu, pengusaha juga harus membuat produknya memiliki unique selling proposition atau USP. 

Bagi Moga, tingkat kompetitif dari para pengusaha harus ditingkatkan sehingga masyarakat mengetahui bahwa ada produk yang sangat unik dan bermanfaat. 

“Kita tidak bisa hanya mengandalkan regulasi, ini era globalisasi di mana persaingan sangat ketat dan kompetitif melalui keunggulan produknya. Ke depan semua yang kita impor yang diatur tata niaganya akan diatur dalam sistem nasional neraca komoditas” lanjut Moga. 

Sejauh impor barang elektronika pada 2021, data Kemendag menunjukkan bahwa Indonesia telah mengeluarkan sekitar US$23 miliar untuk hal tersebut. Masih jauh lebih besar dari ekspor yang hanya sekitar US$13 miliar.   

Satu suara dengan Moga, ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah Redjalam meminta para pelaku usaha dapat menindaklanjuti kebijakan substitusi impor. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan peran pengusaha mendongkrak nilai produk sehingga lebih diminati masyarakat. 

“Nanti bagaimana pelaku usaha menindaklanjutinya, dan membangun industrinya,” kata Piter, Rabu (2/3/2022). 

Menurut Piter, substitusi impor merupakan kebijakan tepat dalam menekan impor sehingga dapat memperbaiki neraca perdagangan. Negara pun akan surplus dengan penekanan tersebut. Namun, hal ini bukan sesuatu yang mudah karena harus dibantu oleh berbagai pihak terkait akan industri elektronika dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri. 

Piter mengingatkan bahwa kebijakan yang dibuat bukan seperti sulap yang langsung terjadi, tapi membutuhkan waktu dan konsisten dalam pelaksanaannya. 

“Kebijakan ini harus dilakukan secara konsisten. Substitusi impor tidak akan terjadi sekejap hanya dengan kata-kata. Perlu tindakan konkret dan implementasi kebijakan yang berkesinambungan. Butuh waktu juga,” kata Piter.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper