Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom Bank Mandiri Ramal Cadangan Devisa Capai US$150 Miliar di Akhir 2022

Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa naik tipis di akhir Februari 2022 yaitu sebesar US$141,4 miliar dari US$141,3 miliar pada akhir Januari 2022.
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memprediksi bahwa cadangan devisa dapat mencapai US$147 - US$150 miliar pada akhir tahun 2022.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman menyampaikan bahwa surplus neraca barang pada neraca transaksi berjalan tahun ini cenderung menyusut, lantaran impor akan mengejar ekspor, seiring dengan percepatan pemulihan ekonomi domestik meskipun masih ada tekanan sementara dari varian Omicron.

Kendati demikian, meningkatnya konflik antara Rusia dan Ukraina telah memperpanjang tren kenaikan harga komoditas, terutama di sektor energi.

"Hal ini dapat mendukung ekspor dan mempertahankan surplus sampai batas tertentu. Itu artinya, ada kemungkinan bahwa neraca transaksi berjalan pada tahun 2022 mencatat defisit yang lebih sempit dari perkiraan kami, yaitu sebesar 12,15 persen dari PDB," kata Faisal dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/3/2022).

Lebih lanjut dia memprediksi bahwa neraca keuangan di tahun 2022 akan menghadapi beberapa risiko penurunan yang mungkin menutupi potensi arus masuknya.

Adapun risikonya termasuk terganggunya rantai pasokan yang saat ini sedang berlangsung dan meningkatnya tekanan inflasi di tengah perang Rusia-Ukraina, dimana berpotensi menghasilkan normalisasi moneter global yang lebih cepat daripada yang diantisipasi.

Hal ini menurut Faisal memang dapat memicu sentimen flight to quality atau risk-off di pasar keuangan Indonesia. Selain itu, ketidakpastian pandemi Covid-19 juga tetap menjadi risiko yang harus diwaspadai.

Secara keseluruhan, Faisal melihat bahwa neraca pembayaran pada 2022 masih memiliki prospek untuk mencatat surplus, meskipun mungkin tidak setinggi tahun 2021.

Baru-baru ini, Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa naik tipis di akhir Februari 2022 yaitu sebesar US$141,4 miliar dari US$141,3 miliar pada akhir Januari 2022.

Adapun kenaikan tersebut terutama dipengaruhi oleh penarikan pinjaman luar negeri pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa di tengah pencabutan larangan ekspor batubara dan kenaikan harga komoditas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Azizah Nur Alfi
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper