Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah, Kepolisian, dan operator jalan menyiapkan berbagai antisipasi kemacetan yang berpotensi terjadi pada arus mudik tahun ini. Sebanyak 47 persen dari 85,5 juta masyarakat diperkirakan berencana melakukan mudik dengan menggunakan transportasi jalur darat.
Korlantas Polri akan menjadi pihak yang akan mengeluarkan diskresi untuk melaksanakan berbagai rekayasa lalu lintas. Saat ini, rekayasa lalu lintas yang disiapkan adalah ganjil genap dan one way.
Korlantas Polri Irjen Pol Irfan Shantyabudi menjelaskan penerapan one way atau satu arah dan ganjil genap pada saat arus mudik Lebaran 2022. Ganjil genap dan one way akan diberlakukan mulai dari 28 April sampai dengan 1 Mei 2022, yang diprediksi menjadi puncak arus mudik.
Pada Kamis (28/4/2022) pukul 17.00 WIB, one way akan diberlakukan mulai dari KM 47 Tol Jakarta-Cikampek sampai dengan KM 414 Kalikangkung, Semarang. Sejalan dengan hal tersebut, Irfan mengingatkan bahwa tanggal tersebut merupakan tanggal genap, guna menyesuaikan dengan kebijakan ganjil-genap yang juga berlaku.
Kendaraan arah Cirebon, Semarang, dan seterusnya, nantinya akan bisa mengisi lajur B pada KM 47 Tol Japek, menuju arah Kalikangkung.
Selain itu, untuk masyarakat yang menuju ke arah Bandung via Tol Japek, Irfan mengimbau agar masyarakat menggunakan jalur sebelah kiri sejak berangkat dari Jakarta, baik dari Tol Halim atau Sheikh Mohammed Bin Zayed.
Baca Juga
Pada Jumat (29/4/2022) dan Sabtu (30/4/2022), one way akan dimulai sejak pukul 07.00 WIB sampai dengan dini hari pukul 24.00 WIB. Irfan menyebut one way bisa selesai diberlakukan lebih dini apabila situasi dan kondisi lalu lintas lancar.
"Jadi untuk masyarakat yang menuju arah Jakarta tolong didengarkan jadwalnya. Setelah one way selesai, silahkan menggunakan jalur tol lagi seperti biasa setelah mendapatkan info," tuturnya pada konferensi pers, Kamis (21/4/2022).
Untuk Minggu (1/5/2022), one way akan diberlakukan lagi sejak pagi pukul 07.00 WIB, namun sampai dengan 12.00 WIB siang.
Irfan menegaskan metode ganjil-genap dan one way bisa dikurangi apabila kondisi lalu lintas dianggap normal. Sehingga, pengoperasian jalan tol berjalan seperti biasa.
Irfan menjelaskan bahwa daya tampung jalan terhadap kendaraan yang melintas dihitung dengan rasio perbandingan volume kendaraan dengan kapasitas jalan (VC Ratio). Supaya jalan bisa menampung kendaraan yang akan lewat, maka VC Ratio harus berada di bawah angka 1.
Sementara itu, Irfan menyebut 23 juta kendaraan roda empat atau mobil diprediksi melintas di jalan tol pada saat arus mudik tahun ini.
"Angka 23 juta [kendaraan roda empat], di jalan tol, itu berada di seputar angka [VC Ratio] 1,8. Artinya, kendaraan tersebut dalam keadaan tidak bisa bergerak," tegasnya.