Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan eceran Mei 2022 Tumbuh Melambat, Ini Sektor Pemicunya

Bank Indonesia mencatat penjualan eceran pada Mei 2022 tumbuh melambat.
Pengunjung berada di pusat perbelanjaan di Jakarta, Rabu (4/8/2021). Pemprov DKI Jakarta menegaskan pusat perbelanjaan atau mal masih belum boleh beroperasi selama penyesuaian aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 kecuali akses untuk pegawai toko yang melayani penjualan online dengan maksimal tiga orang setiap toko. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Pengunjung berada di pusat perbelanjaan di Jakarta, Rabu (4/8/2021). Pemprov DKI Jakarta menegaskan pusat perbelanjaan atau mal masih belum boleh beroperasi selama penyesuaian aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 kecuali akses untuk pegawai toko yang melayani penjualan online dengan maksimal tiga orang setiap toko. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) melaporkan kinerja penjualan eceran pada Mei 2022 tumbuh sebesar 2,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Pertumbuhan tersebut melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang mencapai 9,3 persen yoy.

Pertumbuhan kinerja penjualan eceran pada mei 2022 ditopang oleh penjualan kelompok barang budaya dan rekreasi yang tumbuh 9,6 persen yoy, kelompok makanan, minuman, dan tembakau 7,8 persen yoy, serta kelompok bahan bakar kendaraan bermotor 39,3 persen yoy.

“Secara bulanan, penjualan eceran turun -2,1 persen [month-to-month/mtm] pada Mei 2022 sejalan dengan berakhirnya pola musiman Hari Besar Keagamaan Nasional [HBKN],” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi, Senin (11/7/2022).

Adapun, penurunan secara bulanan terjadi pada subkelompok sandang, kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta peralatan informasi dan komunikasi.

Secara spasial, penjualan eceran pada Mei 2022 tumbuh di berbagai kota secara tahunan, meski tidak setinggi bulan sebelumnya. Penjualan tercatat tumbuh di Medan sebesar 11,2 persen yoy, Surabaya 6,2 persen yoy, dan Manado 6,1 persen yoy.

Sementara itu, secara bulanan, penurunan terdalam terjadi di manado sebesar -13,7 persen, diikuti Semarang (termasuk Purwokerto) dan Makassar yang masing-masing turun sebesar -10,6 persen mtm.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper