Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cukai Plastik, Produsen Cap Panda (KINO): Industri Mamin Belum Siap

Industri makanan dan minuman (mamin) dinilai belum siap terkait dengan wacana cukai plastik.
PT Kino Indonesia Tbk/kino.co.id
PT Kino Indonesia Tbk/kino.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku industri makanan dan minuman (mamin) di Tanah Air dinilai belum siap jika pemerintah menerapkan cukai terhadap plastik.

Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Kino Indonesia Tbk. (KINO) Budi Muljono menyebut ketidaksiapan tersebut setidaknya dilatarbelakangi oleh dua faktor besar.

"Sebab, perekonomian juga belum pulih dari pandemi dan daya beli saat ini terbeban lebih jauh dengan kenaikan harga komoditas dunia dan inflasi yang menyusul," kata Budi kepada Bisnis.com, Selasa (12/7/2022).

Selain itu, lanjutnya, perusahaan yang merupakan produsen minuman merek Cap Panda tersebut masih kesulitan memetakan dampak dari cukai terhadap plastik jika nantinya terealisasi.

Sebab, kata Budi, perusahaan belum memiliki gambaran terkait dengan besaran cukai serta waktu implementasi lantaran perihal tersebut masih berupa wacana.

"Tentunya, kami sebagai perusahaan memiliki rencana untuk lebih ramah lingkungan dalam jangka panjang. Namun, saat ini masih dalam tahap perencanaan," ujarnya.

Terpisah, PT Mayora Indah Tbk. (MYOR), menilai sulit bagi perusahaan untuk tidak menggunakan bahan baku plastik dan penerapan cukai dikatakan niscaya bakal berimbas kepada harga produk.

"Kalau cukai itu benar-benar diterapkan, ya imbasnya akan ke harga. Agak susah sepertinya kalau kemasan makanan bukan plastik. Bahkan,di Eropa sekalipun," ujar Sekretaris Perusahaan MYOR Indah Yuni Gunawan kepada Bisnis.

Selain itu, sambungnya, peralihan dari bahan plastik ke kertas kemasan juga tidak serta merta menjawab kegelisahan pemerintah atas isu lingkungan.

Dia menilai penggunaan bahan kertas kemasan juga tidak ramah terhadap lingkungan lantaran menggunakan pohon yang niscaya akan berujung kepada penebangan hutan.

Perlu diketahui, dorongan agar plastik dikenakan cukai masih santer terdengar dengan pertimbangan kesehatan dan kerusakan lingkungan. Tahun depan, pemerintah berencana membahas perihal tersebut di DPR RI.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmad Fauzan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper