Bisnis.com, JAKARTA- Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) mengatakan Indonesia sudah melewati fase krisis pangan saat ini. Meski ketersediaan aman, tetapi tetap terjadi kenaikan harga pangan sepanjang tahun ini.
Karena itu, menurut Ketua Umum Gapmmi Adhi S. Lukman mengatakan stok pangan tahun depan masih harus diantisipasi oleh pemerintah. Dia meminta pemerintah dan dunia usaha terus koordinasi perilhal diversifikasi pangan yang tengah digaungkan selama ini.
“Pangan, logistik masih tetap tinggi. Ini harus diantisipasi tahun depan supaya ketersediaannya aman. Presiden misalnya harus fokus apa, sorgum atau jagung tapi ini harus terkoordinasi. Kalau enggak kita akan kekurangan. Itu yang menjadi masalah,” ujar Adhi saat ditemui di Rakornas Apindo ke-32 di Jakarta, Selasa (30/8/2022).
Dia menambahkan, upaya untuk mengurangi ketergantungan impor bahan baku untuk industri pun harus sinergis antar kementerian. Menurutnya, saat ini Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk produksi susu bubuk sudah bisa 60 persen dipenuhi di dalam negeri.
“Misalnya untuk susu misalmya TKDN-nya ditambahkan jadi 35 persen. Ini program konkret makanya harus di hulunya. Kemudian susu bubuk sudah bisa 60 persen, ini yang mungkin bisa ditingkatkan terus,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal memerintahkan semua importir gandum menyerap sorgum produksi lokal. Dia pun telah menginstruksikan para menterinya meningkatkan produksi dan hilirisasi sorgum.
Baca Juga
Dalam catatan pemerintah saat ini, hingga Juni 2022 ada 4.355 ha yang ditanam sorgum , tersebar di 6 provinsi dengan produksi mencapai 15.243 ton. Sedangkan tingkat produktivitas diklaim mencapai 3,36 ton per ha.
Jokowi pun mengajak pelaku usaha untuk menanam sorgum di Nusa Tenggara Timur (NTT). Di tengah ketidakpastian global yang menciptakan krisis pangan, Jokowi mengatakan bisnis di bidang pangan merupakan usaha yang sangat prospektif.
“Artinya mengajak bapak ibu sekalian, Kadin NTT tanam sorgum. NTT itu tempatnya sorgum, sangat subur sekali dan visibel. Dicoba aja dulu jangan dulu ribuan hektar, coba dulu 10 hektar bener gak sih ini Presiden ngomong, bener gak. Oh hitung kalkulasi masuk tanam sebanyak-banyaknya. Itu nanti dipakai untuk campuran gandum,” ujar Jokowi dalam acara Pengarahan Presiden RI Kepada Kadin Provinsi se-Indonesia, Selasa (23/8/2022).