Bisnis.com, JAKARTA- Perusahaan real estat asal Jepang yakni Hankyu Hanshin Properties (HHP) dan Japan Overseas Infrastructure Investment Corporation for Transport & Urban Development (JOIN) membidik investasi di gedung perkantoran milik Sinar Mas Land melalui PT Duta Cakra Pesona (DCP).
Adapun, dua pengembang asal negeri sakura tersebut membidik investasi pada 3 gedung perkantoran pertama yakni Sinarmas MSIG Tower, Bakrie Tower, dan Luminary Tower (under construction) yang seluruhnya berlokasi di Jakarta CBD Area. Ketiga gedung perkantoran ini berada di bawah naungan DCP, salah satu anak perusahaan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).
Presiden Hankyu Hanshin Properties Corp, Morotomi Ryuichi mengatakan akan memanfaatkan pengalaman panjang di bisnis real estat untuk meningkatkan nilai properti dan membangun fondasi bisnis penyewaan properti di negara-negara ASEAN.
"Perekonomian Indonesia terus bertumbuh dengan didukung oleh pasar konsumen yang kuat dan berkembang, serta populasi yang besar. CBD, khususnya, diperkirakan akan terus berkembang di masa depan, seiring dengan pembangunan berbagai infrastruktur transportasi dalam beberapa tahun terakhir," kata Morotomi dalam keterangan resminya, Selasa (31/1/2023).
Sebagai informasi, Sinarmas MSIG Tower merupakan sebuah gedung yang memiliki 47 lantai, terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat. Kemudian ada Bakrie Tower, yang dimiliki dan dikelola sebagian yakni 13 lantai strata office dari lantai 20 hingga lantai 32. Gedung ketiga adalah Luminary Tower (under construction), yang sebanyak 23 lantai strata office nya dimiliki oleh DCP, bukan keseluruhan gedung.
Pihak Hankyu menilai ketiga properti tersebut memiliki lokasi strategis di ruas jalan utama kota Jakarta yang merupakan salah satu kota terkemuka di Asia Tenggara. Terlebih, posisinya pun dekat dengan stasiun MRT (Jalur Utara - Selatan) dan Light Rail Transit ("LRT") Jakarta.
Properti tersebut juga merupakan gedung-gedung perkantoran kelas atas dengan spesifikasi tinggi, dimana Luminary Tower termasuk kategori Gedung Kelas P (Premium) dan MSIG Tower serta Bakrie Tower termasuk kategori Gedung Kelas A.
Pihaknya telah menyepakati untuk mengoperasikan dan mengelola gedung-gedung tersebut bersama dengan BSDE dengan menugaskan salah satu direktur untuk terlibat secara aktif dalam operasional bisnis tersebut.
Melalui skema ini, pihaknya akan memiliki sebagian dari properti dan terlibat dalam pengoperasian dan pengelolaan gedung perkantoran di Indonesia.
Pada hari ini, Selasa (31/01/2023), kedua investor asal Jepang tersebut telah bersepakat untuk secara bersama-sama memiliki 25 persen saham DCP dan sisanya dimiliki oleh BSDE. Kerja sama kali ini merupakan kolaborasi ketiga yang telah dilakukan oleh Sinar Mas Land bersama HHP dan JOIN.
Ketiga perusahaan tersebut sebelumnya telah melakukan kerja sama untuk sejumlah proyek seperti pengembangan kawasan The Zora di BSD City pada bulan Oktober 2016 dan kemudian di DIRE Plaza Indonesia pada bulan Juli 2019 yang lalu.
Group CEO Sinar Mas Land, Michael Widjaja berharap kerja sama ini dapat memberikan nilai tambah terhadap kinerja bisnis persewaan ruang kantor di Jakarta CBD Area. Sebab, kepiawaian HHP dalam mengelola gedung perkantoran dinilai dapat membantu memperkenalkan tenant-tenant baru yang berasal dari perusahaan Jepang.
Selain itu juga meningkatkan efisiensi penggunaan energi gedung, memperbaiki kinerja tim operasional, alih-teknologi dan pengetahuan khususnya dalam pengembangan serta pengelolaan gedung pintar (smart building), dan lain-lain.
"Kami harap sinergi ketiga perusahaan dapat memperkuat positioning Sinar Mas Land sebagai perusahaan yang memiliki pengalaman lebih dari 50 tahun dalam membangun serta mengelola gedung-gedung perkantoran di berbagai lokasi strategis di Jakarta, Surabaya dan Medan, antara lain melalui Entitas Anak PT Duta Pertiwi Tbk." tandasnya.
Dua Pengembang Asal Jepang Investasi di Gedung Perkantoran Milik Sinarmas
Investasi itu dikucurkan untuk 3 gedung perkantoran pertama yakni Sinarmas MSIG Tower, Bakrie Tower, dan Luminary Tower.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Afiffah Rahmah Nurdifa
Editor : Kahfi
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
11 jam yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
Kemendag Pastikan Minyakita Tidak Kena PPN 12%, tapi 11%
1 jam yang lalu