Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengantongi pembiayaan untuk proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) sistem penyediaan air minum (SPAM) Jatiluhur.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, pihaknya telah memperoleh pembiayaan untuk KPBU SPAM Jatiluhur dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia.
"Kemarin kita dengan PII sedang financial close untuk Jatiluhur 4.000 liter per detik untuk SPAM," ujarnya dalam acara Innovative Financing in Unity, Selasa (1/3/2023).
Basuki menjelaskan bahwa pembiayaan pada proyek SPAM tersebut merupakan hal baru yang dilakukan pemerintah untuk memastikan pembangunan infrastruktur dapat lebih efektif.
Dia menuturkan bahwa biasanya skema investasi hanya dilakukan dalam pembangunan instalasi pengolahan air (water treatment plant/WTP) dan pembangunan jaringan distribusinya pada umumnya hanya dilakukan oleh perusahaan daerah air minum (PDAM).
Namun, Basuki menilai sejauh ini dengan pola tersebut penyediaan air minum tidak terdistribusi efektif ke masyarakat sehingga kapasitas produksi besar yang telah dibangun menjadi tidak dapat dimaksimalkan.
Baca Juga
"Tanpa KPBU, penyediaan air minum Jakarta yang akan kita tuntaskan 2030 tidak mungkin akan tercapai," ungkapnya.
SPAM Regional Jatiluhur I merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang pembiayaannya menggunakan skema KPBU untuk penyediaan infrastruktur air minum dengan rencana kapasitas 4.750 liter per detik yang melayani wilayah Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, dan DKI Jakarta.
Skema pengembalian investasi berupa user charge (tarif) dengan mekanisme take or pay. Ruang lingkup yang dikerjasamakan dengan badan usaha antara lain pembangunan intake, instalasi pengolahan air (IPA) dan bangunan pelengkap, jaringan pipa transmisi, dan bangunan reservoar.
Badan Usaha Pelaksana dalam proyek tersebut adalah PT Wika Tirta Jaya Jatiluhur (WIKA-Jaya Konstruksi-TGR).